Hot Borneo

Banjir di Kabupaten Banjar Mulai Surut, Warga Keluhkan ‘Batis Balancat’

apahabar.com, MARTAPURA – Banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel mulai surut, Senin (28/3). Tapi akibat banjir, warga…

Dua pekan terendam banjir, warga keluhkan terserang penyakit kutu air atau balancat di kaki. Foto-apahabar.com/hendralianor

apahabar.com, MARTAPURA - Banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel mulai surut, Senin (28/3). Tapi akibat banjir, warga terdampak mengeluhkan penyakit kutu air di bagian kaki. Oeang Banjar menyebutnya ‘balancat’.

Kutu air mulai dirasakan warga sejak sepekan terakhir. Banjir sudah melanda sejak 10 Maret lalu.

Karena tidak ada bantuan, warga terpaksa meracik obat kutu air dari kapsul dumex dengan minyak goreng.

“Meramu sendiri kapsul dumex dicampur minyak lamak (minyak goreng), dioleskan pas mau tidur supaya tidak kena air lagi,” ucap Masni, Warga Desa Pematang Baru, Martapura Timur.

Ia mengatakan penyakit kutu air di sela-sela jari kaki sangat mengganggu aktivitas, sebab saat menggunakan sendal jepit rasanya perih.

Ia mengakui meski banjir mulai surut, namun rumahnya masih terendam sekitar 5 centimeter.

Berbeda dengan Bahruddin, warga Desa Teluk Selong, Martapura Barat, beraktivitas saat berjualan selalu menggunakan sepatu boot karet.

“Lumayan mengurangi kaki balancat (kutu air). Kalau tidak pakai sepatu bot, paling 3 hari sudah balancat,” ungkapnya.

Ia mengakui selama banjir warga yang singgah ke warungnya berkurang, sehingga berdampak pada ekonomi.

“Kalau dulu, sebelum warung saya tinggikan dengan tanah malah tidak ada yang maunya ke warung, kalau sekarang lumayan ada saja,” ungkap Bahruddin.

Untuk diketahui, banjir di wilayah Martapura Kota sudah berangsur surut, bahkan banyak rumah warga yang asalnya terendam kini sudah kering.

Sedangkan di wilayah hilir seperti Martapura Barat dan Sungai Tabuk, masih banyak warga yang rumahnya kebanjiran.