Nasional

Banjarmasin Ngotot Suntik Sinovac, Calon Haji Terancam Divaksin Ulang!

apahabar.com, BANJARMASIN – Kementerian Agama (Kemenag) terbilang nekat menyuntikan vaksin Sinovac ke ratusan calon haji di…

apahabar.com, BANJARMASIN – Kementerian Agama (Kemenag) terbilang nekat menyuntikan vaksin Sinovac ke ratusan calon haji di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Padahal, Arab Saudi telah mengisyaratkan calon jemaah haji untuk menggunakan vaksin AstraZeneca.

"Kami belum menerima informasi dari Arab Saudi," kata Kepala Seksi Penyelenggaran Haji dan Umroh Kemenag Banjarmasin, H Burhan Noor kepada media ini.

Arab, kata dia, tidak pernah mengatakan vaksin jenis Sinovac dilarang masuk.

"Mereka hanya mengumumkan di Arab Saudi menggunakan vaksin ini dan ini. Jadi tidak menyebutkan bahwa vaksin Sinovac tidak boleh masuk ke Arab Saudi," ujarnya.

Yang diketahui Burhan bahwa Arab memberikan syarat jemaah harus mempunyai sertifikat vaksin Covid-19.

Hal itu sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan surat edaran (SE) dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

"Artinya sudah bervaksin sampai vaksin yang kedua," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi menegaskan hingga saat ini Pemerintah Arab Saudi belum pernah melarang vaksin Sinovac.

Pemerintah Arab, kata dia, hanya menyebutkan mereka menggunakan vaksin buatan AstraZeneca.

"Maksudnya bukan berarti vaksin Sinovac ditolak di Arab Saudi," pungkasnya.

Machli juga mengatakan bahwa vaksin buatan perusahaan biofarmasi dari Inggris tersebut tiba sebanyak 340 vial.

Namun hingga per 28 Mei lalu, vaksin buatan AstraZeneca telah habis digunakan.

"Sasaran hanya untuk TNI dan Polri," ucapnya.

Praktis, saat ini hanya tersisa 783 vial stok vaksin berjenis Sinovac.

Adapun sebanyak 310 calon jemaah haji di Kota Banjarmasin melakukan vaksinasi Covid-19 di Kantor Kemenag setempat pada Sabtu (29/5).

Mereka merupakan calon jemaah yang gagal berangkat haji pada tahun 2020.

Sebanyak 5 tim kesehatan diturunkan untuk menyuntikan vaksin ke calon haji hingga pukul 15.00.

VAKSIN ULANG

Sepekan belakangan, kabar penolakan Arab Saudi terhadap vaksin Sinovac memenuhi linimasa pemberitaan.

PT Bio Farma mengusulkan para calon jemaah itu untuk divaksin ulang dengan vaksin buatan AstraZeneca, salah satu merk yang diterima oleh Arab Saudi, untuk memenuhi syarat melaksanakan haji.

"Pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan vaksinasi Covid-19 bagi calon jemaah haji menggunakan vaksin yang diproduksi oleh produsen farmasi Eropa dan Amerika Serikat (AS), yakni vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, dilansir Okezone.

Menurutnya, produsen dari ketiga jenis vaksin tersebut sudah menerima sertifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara, vaksinasi di Tanah Air masih didominasi oleh penggunaan vaksin Sinovac yang belum mengantongi sertifikat WHO.

"Saat ini ada 1.389.600 dosis vaksin AstraZeneca di Bio Farma. Ini mungkin bisa menjadi opsi, tinggal diatur apakah jemaah yang sudah mendapat vaksinasi Sinovac mungkin bisa divaksin ulang dengan vaksin AstraZeneca,” ujar Honesti, Selasa 25 Mei.