apahabar.com, BANJARMASIN – Status tanggap darurat banjir di Kota Banjarmasin dihentikan pada Kamis (11/2) hari ini. Praktis, Banjarmasin menerapkan masa transisi darurat pemulihan pascabanjir.
"Masa transisi pemulihan. Kalau tahapannya itu," ujar Pj Sekdakot Banjarmasin, Mukhyar.
Mukhyar menerangkan dalam masa pemulihan meliputi beberapa elemen. Pertama melakukan rehabilitasi tempat dan lokasi yang sempat terendam banjir. Di antaranya jalan dan infrastruktur yang hancur akibat banjir dan air pasang.
Kemudian, Mukhyar mengatakan bahwa normalisasi sungai menjadi prioritas utama di masa transisi.
"Kita lihat kalau bisa diperbaiki segera. Langsung kita perbaiki," ucapnya.
Lebih rinci, Pemkot Banjarmasin mencatat sekitar 1800 rumah rusak karena banjir dan air pasang. Kategori rusak ada berat, sedang, dan ringan.
Seluruh data ini dilaporkan kepada BPBD Kalsel yang dilanjutkan ke BNPB.
"Paling tidak ada perhatian dari pemerintah," ucapnya.
Meski status tanggap darurat dihentikan, sambung Mukhyar, bantuan ke korban banjir tetap disalurkan. Pasalnya, kata dia, korban banjir ini, rata-rata adalah petani yang lahannya dinyatakan gagal panen.
"Pascabanjir ini tetap berdampak dan tidak menutup kemungkinan berapa bulan kedepan pangannya kurang siap," ucapnya.
Adapun status siaga darurat ditetapkan Pemkot Banjarmasin pada tanggal 14 Januari lalu.