Kalsel

Banjarmasin Bisa Tiru Pasuruan Sejahterakan Guru Mengaji

apahabar.com, BANJARMASIN – Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Suyato menyatakan bahwa pihaknya telah mempelajari bagaimana…

Ilustrasi guru ngaji. Foto-Jawapos.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Suyato menyatakan bahwa pihaknya telah mempelajari bagaimana cara Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dalam mensejahterakan guru mengaji.

Politisi PDIP ini mengatakan, Kabupaten Pasuruan dikenal daerah religi dengan banyak para ulama, sehingga persoalan keagamaan sangat menjadi perhatian bagi pemerintah daerahnya.

“Sebenarnya tidak jauh beda dengan daerah kita, mayoritas penduduknya muslim dan banyak ulama,” ungkap Awi sapaan akrabnya, Kamis (19/12).

Namun dalam kebijakannya, kata dia, Kabupaten Pasuruan ternyata lebih konsen terhadap kesejahteraan guru agama, termasuk guru mengaji dan imam masjid.

“Di sana (Pasuruan), guru ngaji dan imam masjid mendapat gaji dari pemerintah daerahnya,” tuturnya.

Ini didapat setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pasuruan pada 16-17 Desember 2019.

“Melalui Peraturan Bupati (Perbup) yang diterbitkan, para guru ngaji dapat gaji setiap bulannya,” ujar Awi.

Dijelaskan Awi, gaji mereka memenuhi kesejahteraan, sehingga tempat-tempat mengaji di sana sangat eksis.

“Tentunya guru ngaji yang diberi gaji pemerintah daerah itu diseleksi, kemudian terdata dengan baik,” paparnya.

Lebih lanjut Awi menjelaskan, ini sebagai langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah tersebut, karenapenting peran guru mengaji untuk mencerdaskan anak perihal ilmu agama dan budi pekerti.

“Kita di Komisi I menyadari pentingnya itu pula, hingga kita fokus memberi perhatian terhadap masalah ini,” jelasnya kepada apahabar.com.

Sebab, di Banjarmasin belum begitu maksimal perhatian terhadap guru pendidikan Alquran ini, khususnya peran pemerintah kota dalam menjamin kesejahteraan mereka.

“Jadi kita berinisiatif, sebab banyak juga aspirasi guru ngaji yang menyampaikan bahwa kesejahteraan mereka jauh dari layak,” ujarnya.

Dari itu, tambah Awi, pihaknya di komisi I nantinya akan melakukan pembahasan ini bersama pemerintah kota.

“Sehingga ada jalan atau kebijakan nyata terhadap peningkatan kesejahteraan pendidik agama dan pengajar baca Alquran ini,” tandasnya.

Baca Juga: Puluhan SD di Batola Digabung pada 2020, Kekurangan Tenaga Pendidik Pemicunya

Baca Juga: Banjarmasin Dapat Bantuan Dana Miliaran Rupiah dari Kemensos

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Aprianoor