Teror Karhutla

Banjarbaru Mendominasi Kasus Karhutla di Kalsel

Kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Ibu Kota Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarbaru menjadi atensi.

Petugas gabungan saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Tabalong. Foto - BPBD Tabalong

apahabar.com, JAKARTA - Kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Ibu Kota Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarbaru menjadi atensi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kasus Karhutla Banjabaru paling mendominasi. Hampir tiap hari. 

Padahal dari ribuan titik api yang berhasil terdeteksi, Banjarbaru hanya memiliki 164 titik api. Namun justru kebakaran lahan sudah mencapai 464.94 hektar.

Luasan lahan terbakar itu, hampir separuh dari total luasan lahan terbakar di 13 kabupate/kota Kalsel yang mencapai 1.170.89 hektar.

Hingga periode Juni - Agustus 2023, setidaknya Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel mendeteksi 4.345 titik api.  

“Kota Banjarbaru masih mendominasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah dikutip dari Antara, Senin (7/8).

Padahal kata dia, Banjarbaru tak terlalu banyak terdeteksi sumber panas yakni hanya sekitar 164 titik api. Namun peristiwa karhutla hampir terjadi setiap hari.

“Kota Banjarmasin paling minim peristiwa karhutla,” sebut dia.

Selain Banjarbaru, terluas lahan terbakar kedua yakni Kabupaten Tanah Laut mencapai 279,13 hektare.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Banjar dengan luas karhutla kurang lebih 223,8 hektare.

Sementara daerah berdekatan tersebut menjadi wilayah rentan peristiwa karhutla dengan luas total 967,87 hektare dan jumlah sumber panas sekitar 1.605 titik api.

Berdasarkan data yang tercatat sebanyak 401 kali peristiwa kebakaran lahan dengan luas 1.082,19 hektare.

Kemudian, 21 kali peristiwa kebakaran hutan dengan luas 88,7 hektare.

Baca Juga: Kapolda Kaltara Atensi Kasus Kebakaran Lahan di Bulungan