Kalsel

Banjarbaru Marak Hotspot, 1 Heli Absen Berpengaruh

apahabar.com, BANJARBARU – Ketidakhadiran satu unit heli water boombing ikut memengaruhi proses pemadaman titik hotspot hari…

Heli water boombing milik BNPB mendarat darurat di Gunung Kupang, Banjarbaru. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Ketidakhadiran satu unit heli water boombing ikut memengaruhi proses pemadaman titik hotspot hari ini, Jumat (13/09).

“Karena pada saat ini di mana-mana memerlukan pemadaman lewat udara apalagi dari luar daerah meminta helikopter,” ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel, Sahrudin, kepada apahabar.com.

Praktis, pemadaman lewat udara hari ini diprioritaskan di daerah Banjarbaru yang mana ada 6 sampai 10 titik api atau hotspot.

Karenanya, BPBD kembali menggelar rapat koordinasi dan evaluasi satuan tugas penanganan karhutla di wilayah Kalsel di ruangan H.Maksid, Pemprov Kalsel, siang tadi.

Menggunakan heli pengebom air, biasanya BPBD mengambil langkah taktis pemadaman dari pagi sampai sore hari.

“Setiap helikopter ini 2 kali terbang, dengan begitu juga pemadaman yang dilakukan water booming tidak dapat memadamkan 100 persen,” sambungnya.

Masih terkait heli yang mendarat darurat kemarin, tindakan cepat dari capten pilot untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

“Helikopter yang mendarat darurat ini untuk mengantisipasi kecelakaan karena helikopter sendiri tidak boleh terbang walau karena kerusakan kecil apalagi sampai terjatuh itu fatal oleh karena itu helikopter ini dapat emergency landing di mana saja dan kapan saja,” jelas Sahrudin.

Sekalipun demikian, BPBD memastikan heli yang mendarat darurat kemarin dipastikan dalam kondisi layak terbang.

“Helikopter yang kita miliki mempunyai durasi terbang 3 jam 15 menit dengan jarak yang paling jauh kita sampai Tapin,” jelas dia.

“Yang mendarat darurat itu digunakan sejak 23 Agustus sudah lebih 200 jam terbang” lanjutnya.

Sementara, Kadis Ops Lanud Syamsudin Noor Mayor Lek Agus Susanto tidak dapat mengatakan masalah apa yang dialami heli tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Saya tidak bisa menyatakan kerusakannya apa, kecelakaan insiden atau eksiden itu yang dapat menyelidiki dan dinyatakan kecelakaan disebabkannya karena apa itu adalah tugas KNKT,” ujarnya.

Namun Agus menjelaskan sedikit kronologis pendaratan darurat itu. “Helikopter ini mendarat darurat atau emergency landing di lapangan terbuka ketika pilot merasakan keanehan terhadap mesin dan sempat melepaskan water bucket yang dibawa pada saat itu,” jelasnya.

Perlu diketahui, hari ini KNKT melakukan penyelidikan dan apabila hasil penyelidikan sudah ada maka nanti kondisi helikopter tersebut akan ditentukan. Apakah diperbaiki di tempat itu atau di bandara.

Heli water boombing dengan nomor registrasi KA-32 reg UR CIW buatan Rusia itu sebelumnya mendarat darurat di Cempaka Banjarbaru, Kamis (12/09) sore, sekitar pukul 18.00.

Baca Juga: Penjelasan BNPB Heli Water Boombing Mendarat Darurat di Banjarbaru

Baca Juga: Heli Water Boombing Mendarat Darurat di Banjarbaru, Ada Apa?

Baca Juga:Kalsel Makin Panas, BPBD Tambah Satu Heli Lagi

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah