Pemprov Kalsel

Banjarbakula Diprediksi Macet Parah Pada 2034, Pemprov Kalsel Lakukan Kajian Khusus

apahabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan sedang melakukan kajian khusus untuk meningkatkan pembangunan jalan…

Ilustrasi kemacetan lalu lintas. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan sedang melakukan kajian khusus untuk meningkatkan pembangunan jalan di Banua.

Kasi Bina Teknik Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kalsel, Isma Agrianti, mengatakan kajian khusus dilakukan di ruas jalan yang menghubungkan wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, dan Barito Kuala dan Tanah Laut atau Banjarbakula.

Berdasarkan kajian itu, ruas jalan di wilayah Banjarbakula diprediksi mengalami kemacetan parah pada 2034 apabila tidak ada penanganan.

“Karenanya dalam kajian ada beberapa penanganan yang harus dilakukan agar lalu lintas di Banjarbakula tetap lancar,” ucapnya, Sabtu (12/6).

Penanganan yang dilakukan, kata dia, berupa pelebaran dan perbaikan serta pembangunan jalan alternatif dan fly over.

Di Banjarmasin, misalnya, ada beberapa titik jalan yang perlu dilebarkan dan diperbaiki. Di antaranya, ruas Jalan Gatot Subroto dan jalan utama Sungai Andai.

“Di Banjarmasin juga diperlukan pembangunan fly over. Yaitu di persimpangan Jalan Pangeran Antasari. Karena di sana kalau pagi dan sore hari biasanya terjadi kepadatan kendaraan,” terangnya.

Ruas Jalan Gubernur Syarkawi yang menghubungkan Batola – Banjar dan Banjarbaru juga perlu mendapat penanganan. Apalagi ruas jalan ini juga dilintasi warga Kalteng yang ingin menuju Bandara Syamsudin Noor.

Dalam kajian juga menyebutkan Jalan Martapura Lama yang menghubungkan Banjarmasin dan Kabupaten Banjar perlu mendapat perbaikan.

“Karena jalan ini jadi alternatif Jalan A Yani, bagi masyarakat dari Banjarmasin mau ke Banjar,” tambah dia.

Terakhir, ruas jalan yang perlu penanganan adalah Jalan A Yani yang menghubungkan Banjarbaru dan Tanah Laut. Karena, menurutnya, arus lalu lintas di jalan ini akan makin padat apabila ibu kota negara sudah pindah ke Kaltim.

Sedangkan untuk ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, penanganannya akan dimulai pada tahun ini.

“Tapi tergantung anggaran. Kalau tidak cukup maka diundur ke tahun mendatang,” katanya.

Sementara ruas jalan arah ke Hulu Sungai masih belum menjadi prioritas. Sebab, Pemprov masih akan fokus membangun jalan di Banjarbakula.

“Mungkin jika Banjarbakula sudah selesai baru kita kaji yang arah Hulu Sungai,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira melihat akses dari Banjarmasin dan Banjarbaru ke arah Hulu Sungai sangat memerlukan tambahan jalan alternatif.

“Karena arus kendaraan ke arah sana mulai macet. Apalagi kemarin saat jembatan putus,” ujarnya.

Pemprov Kalsel, kata dia, tengah berupaya membangun jalan alternatif ke arah Hulu Sungai yang berada di sebelah Barat Jalan A Yani.

Jika akses jalan tersebut rampung, Fajar optimis kemacetan ke arah Hulu Sungai Jalan Ahmad Yani bisa berkurang.

“Sedang dibangun ruas Marabahan-Margasari. Sedikit lagi sempurna. Juga sedang dipersiapkan, ruas Margasari-Amuntai-Kalua,” tegasnya.