Bangunan Rusak 50 Persen, Pelayanan Puskesmas Anjir Muara Batola Pindah ke Tenda

Akibat kerusakan bangunan hampir 50 persen, pelayanan Puskesmas Anjir Muara di Barito Kuala (Batola), terpaksa dipindah ke tenda.

Pelayanan di Puskesmas Anjir Muara terpaksa dipindahkan ke tenda darurat, setelah bangunan mengalami kerusakan. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN - Akibat kerusakan bangunan hampir 50 persen, pelayanan Puskesmas Anjir Muara di Barito Kuala (Batola), terpaksa dipindah ke tenda.

Pemindahan itu sudah berlangsung dalam dua pekan terakhir, setelah beberapa titik pondasi ambruk yang diikuti kerusakan dinding dan lantai.

"Keretakan ringan sebenarnya sudah lama terlihat, tetapi bertambah parah dalam dua minggu terakhir," papar Kepala Tata Usaha Puskesmas Anjir Muara, Fakhrurrazi, Rabu (7/8).

"Bahkan lantai salah satu ruangan turun hingga hampir 50 sentimeter. Kemudian atas instruksi Dinas Kesehatan Batola, kami tak diperbolehkan lagi menempati bangunan," imbuhnya.

Sedangkan pelayanan dipusatkan dalam tenda darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola berukuran 6x12 meter. Tenda ini ditempatkan di halaman Puskesmas Anjir Muara.

Posisi Puskesmas Anjir Muara sendiri cukup strategis, karena tepat berada di Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Ditambah jumlah penduduk Anjir Muara, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ini rata-rata melayani 30 hingga 40 orang per hari.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan, Abriansyah, menjelaskan telah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti kerusakan tersebut sejak pertama kali dilaporkan 24 Juni 2024 lalu," ungkap Abriansyah.

"Berdasarkan analisis tim teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola, kerusakan Puskesmas Anjir Muara sudah mencapai 46,11 persen dan direkomendasikan rehab total," sambungnya.

Lantas melalui rapat lintas sektor yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Batola, diputuskan akan didirikan bangunan sementara.

Sementara opsi meminjam bangunan lain dinilai tidak memungkinkan, karena tak tersedia bangunan besar di area terdekat.

"Pendirian bangunan sementara akan menggunakan APBD Perubahan 2024. Sedangkan rehab total dianggarkan dalam APBD 2025," beber Abriansyah.

"Tentunya bangunan sementara jauh lebih baik dibandingkan tenda. Selain demi keamanan peralatan kesehatan, risiko menempati tenda adalah hujan deras disertai angin kencang," tutupnya.

Diketahui Puskesmas Anjir Muara pertama kali didirikan 1977 di Desa Beringin Jaya. Kemudian direlokasi ke Desa Anjir Muara Kota sejak 1998.

Bangunan lama pernah direnovasi melalui penggantian dinding dan lantai kayu menjadi beton dan keramik di pertengahan 2013, sekaligus menambah ruangan baru.