Kalteng

Bangkai Onrust, Kapal Militer Belanda yang Karam di Perang Barito Bakal Diangkat

apahabar.com, MUARA TEWEH – Bupati Barito Utara Kalimantan Tengah H. Nadalsyah mengunjungi bangkai Onrust, kapal perang…

Bupati Barito Utara Kalimantan Tengah H. Nadalsyah mengunjungi bangkai Onrust, kapal perang Belanda yang karam di Sungai Barito, Rabu (02/10). Foto-Pemkab Barut for apahabar.com

apahabar.com, MUARA TEWEH – Bupati Barito Utara Kalimantan Tengah H. Nadalsyah mengunjungi bangkai Onrust, kapal perang Belanda yang karam di Sungai Barito, Rabu (02/10).

Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, dan Sekretaris Daerah Jainal Abidin, beserta unsur FKPD dan SOPD Teweh.

Kapal Onrust tenggelam pada Perang Barito 26 Desember 1859 silam di Lalutung Tour, sebelah selatan sekitar 2,2 Km dari Kota Muara Teweh.

Dari informasi dihimpun, kapal perang canggih memiliki meriam dan sejumlah senapan putar di masanya itu merupakan tragedi yang memalukan bagi Belanda.

Peristiwa tenggelamnya kapal perang sekelas Onrust di perairan sungai disebut satu-satunya yang pernah terjadi di Nusantara.

“Atas nama Pemkab Barito Utara, saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada pahlawan yang telah berjasa mengorbankan jiwa raga dalam memperjuangan kemerdekaan, dan atas semua itu sudah sewajarnya kita memberikan penghargaan kepada mereka semua,” ungkap bupati.

Dari kunjungan itu, Nadalsyah pun terinspirasi untuk membuat museum. Serta mempelajari bagaimana cara untuk mengangkat atau memindahkan rangka kapal ini secara utuh ke permukaan.

“Kemudian kita juga akan melakukan pendataan aset pendukung bersejarah kepada masyarat setempat yang berhubungan dengan perjuangan Tumenggung Surapati beserta masyarakat dalam melakukan perjuangan menghadang dan menenggelamkan Kapal Onrust milik Belanda,” jelas dia.

Kapal Onrust kini menjadi aset daerah dan pada air surut seperti sekarang selalu dijadikan objek wisata oleh masyarakat Barito Utara juga masyarakat Kabupaten tetangga.

Mereka berbondong-bondong ingin melihat langsung bangkai kapal milik Belanda yang ditenggelamkan oleh pejuang tempo dulu.

“Mari kita jaga dan pelihara aset ini sebagai cagar budaya karena aset ini juga sebagai sejarah yang perlu diketahui anak cucu agar mereka tahu peran serta perjuangan nenek moyang mereka untuk merebut dan memperoleh kemerdekaan,” ungkap bupati.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Arbaidi mengatakan lokasi tenggelamnya bangkai Onrust paling banyak dikunjungi pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

“Sebagai leading sektor kami akan mendukung kebijakan dan petunjuk bupati untuk menjaga dan mengembangkan aset ini menjadi salah satu dari aset sejarah dan aset pariwisata,” jelas dia.

Baca Juga: Sungai Barito Surut, Rangka Kapal Onrust Terlihat

Baca Juga: Kesultanan Banjar, Kuat Secara Militer dengan Militansi Waja Sampai Kaputing

Reporter: Ahc17
Editor: Fariz Fadhillah