Bangga! Geopark Indonesia Masuk Daftar UNESCO, Berikut Lokasinya

UNESCO baru saja menetapkan sejumlah daftar baru untuk situs warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG). Di antara 18 situs terdaftar ada sejumlah Geopark yang b

Geopark Belitong. Foto: dok. Kementerian Luar Negeri

apahabar.com, JAKARTA – UNESCO baru saja menetapkan sejumlah daftar baru untuk situs warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG). Di antara 18 situs terdaftar ada sejumlah Geopark yang berasal dari Indonesia.

Dilansir dari laman Kominfo Geopark adalah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dengan keanekaragaman yang bernilai tinggi.

Keanekaragaman tersebut termasuk hayati dan budaya yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.

Usai penetapan dalam sidang tahunan UGG yang diadakan pada Rabu (24/5) lalu, sejumlah Kawasan di Indonesia resmi termasuk ke dalam daftar 195 Geopark seluruh dunia.

Berikut daftar Geopark di Indonesia yang masuk UGG, melansir dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca Juga: Tips Kelola Gaji dengan Metode 50/30/20, Dijamin Bisa Nabung!

Geopark Batur

Geopark Batur. Foto: dok. Kementerian ESDM

Daftar pertama adalah Geopark Batur yang terletak di di wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Geopark tersebut menjadi salah satu tujuan pendakian yang populer di Bali.

Kawasan Batur sendiri menjadi Geopark pertama dari Indonesia yang ditetapkan sebagai UGG, pada tahun 2012. Kawasan tersebut dipilih karena keindahan alam, jejak arkeologi dan geologi, serta kekhasan budaya masyarakat di sekitarnya.

Geopark Batur terletak di ketinggian 1.000 sampai 2.172 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Lokasinya yang tinggi membuat kawasan tersebut memiliki udara yang sejuk dengan temperatur udara rata-rata 15-21 derajat selsius.

Secara administratif Geopark Batur berada di Kabupaten Bangli yang terdiri empat kecamatan, yaitu Susut, Bangli, Tembuku, dan Kintamani. Selain itu wilayah geopark itu juga mencakup 72 desa dan 322 banjar.

Baca Juga: Anak Perusahaan BRI Buka Lowongan, Lulusan Akutansi Merapat!

Geopark Belitong

Geopark Belitong. Foto: dok. Kementerian Luar Negeri

Geopark Belitong termasuk ke dalam daftar UGG dalam pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris pada 2021.

Kawasan Geopark yang terletak di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel) tersebut dipilih karena memiliki banyak keberagaman geologis seperti lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi.

Geopark Belitong juga memiliki pula gugusan perbukitan barat laut yang tersusun atas plutonium Belitung tertua, yaitu granit Tanjungpandan. Serta lanskap granit TOR. yang membentuk pulau-pulau kecil dan bisa dikunjungi dengan perahu.

Baca Juga: Jadi Cahaya Dunia, Ini Perjuangan 5 Perempuan Peraih Nobel Perdamaian yang Mengagumkan

Geopark Rinjani Lombok

Geopark Rinjani Lombok. Foto: dok. DPMPTSP

Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk sebagai UGG setelah dinobatkan oleh UNESCO pada 2018. Luas Geopark Rinjani mencakup separuh Pulau Lombok atau sebesar 2.800 kilometer persegi.

Geopark itu meliputi Pulau Lombok bagian utara yang diawali dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, hingga Kabupaten Lombok Timur.

Kawasan itu dipilih karena memiliki keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat. Kawasan Geopark juga memiliki keragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.

Baca Juga: Menyingkap Keindahan Tersembunyi Ekowisata Geopark Maros-Pangkep

Geopark Raja Ampat

Geopark Raja Ampat. Foto: Antara

Rapat sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis, Rabu (24/5) lalu, ditetapkan Kawasan Raja Ampat yang terletak di Provinsi Papua Barat Daya masuk ke dalam daftar UGG.

Geopark Raja Ampat dipilih karena memiliki sejumlah batuan tertua berusia 439 hingga 360 juta tahun yang lalu (Silur - Devonian) yang terletak di Pulau Misool.

Selain itu Raja Ampat juga memiliki sejumlah goa yang terdapat di darat dan juga bawah laut. Tapi sebanyak 70 persen goa tersebut berada di bawah laut.

Sebagian goa tersebut menjadi habitat bagi ratusan jenis unik, langka, dan terancam punah. Selain itu, Raja Ampat juga memiliki berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik.