Kalsel

Bang Rifqi Ajak Masyarakat Lanjutkan Perjuangan Bung Karno Bela Palestina

apahabar.com, BANJARMASIN – Hubungan antara Palestina dan Israel semakin memanas sejak 10 Mei 2021 kemarin. Terlebih…

Serangan Israel mengakibatkan hilangnya ratusan warga Palestina. Foto-AP

apahabar.com, BANJARMASIN - Hubungan antara Palestina dan Israel semakin memanas sejak 10 Mei 2021 kemarin.

Terlebih agresi Israel ke wilayah Palestina khususnya Masjidil Aqsa telah menelan ratusan korban jiwa. Bahkan didominasi warga sipil.

Lantas kondisi ini mengundang reaksi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh politik Tanah Air.

Anggota DPR RI Dapil Kalsel I, Rifqinizamy Karsayuda mengatakan bangsa Indonesia harus melanjutkan niat mulia Presiden Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Bung Karno tegas menyatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada rakyat Palestina, maka sepanjang itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajah Israel. Pernyataan ini dikeluarkan Bung Karno pada 1962 silam," ucap Rifqinizamy Karsayuda melalui siaran pers tertulis yang diterima apahabar.com, Rabu (19/5) malam.

Berdasarkan fakta sejarah, kata dia, Palestina memberikan dukungan nyata bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini pada 6 September 1944, melakukan orasi diikuti massa di jalanan Palestina untuk memberikan dukungan terbuka bagi kemerdekaan Indonesia. Ini datang jauh sebelum dukungan negara-negara lain, yang datang pasca-proklamasi 17 Agustus 1945," jelas anggota Komisi II DPR RI tersebut.

Anggota Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. Foto-Istimewa

Bang Rifqi menegaskan, urusan Palestina dan Israel merupakan bagian dari sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajahan di atas dunia. Kondisi ini menunjukkan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.

"Bung Karno pada saat Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung mengundang Mufti Besar Palestina, walau belum menjadi negara merdeka kala itu. Di pihak lain, Bung Karno tidak mengundang Israel. Bahkan beberapa kali surat resmi dari Pemerintah Israel ke Presiden Soekarno untuk membuka perwakilan diplomatik di Indonesia, tak pernah ditanggapi Bung Karno kala itu," tegasnya.

Dia mengimbau kepada seluruh elit bangsa dan masyarakat Indonesia untuk tak ahistoris akan hal tersebut.

"Ini momentum kita sebagai bangsa besar untuk menjadi motor penyelesaian konflik Palestina-Israel. Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani telah menegaskan sikap mengutuk agresi itu, sekaligus aktif mengajak bangsa di dunia menyelesaikan konflik ini."

"Saya mengapresiasi dukungan publik yang amat luas agar bangsa Palestina tidak lagi dijajah. Kita harus memahami situasi kebatinan rakyat Indonesia atas situasi di Palestina. Sebagaimana telah lama Bung Karno ajarkan dan perlihatkan kepada kita dalam sejarah bangsa ini," tutup politisi muda kelahiran Barabai ini.