Kalsel

Bang Dhin Dorong Pemprov Kalsel Beli Alat Uji PCR

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan agar…

Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin.Foto-dok apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan agar bersedia membantu 13 kabupaten/kota untuk melakukan pembelian alat Ultra Fast Real Time PCR System Covid-19.

“Nominalnya kurang lebih Rp13 miliar untuk seluruh kabupaten dan kota se-Kalsel,” ucap M. Syaripuddin kepada apahabar.com, Minggu (25/4) pagi.

Sedangkan untuk Reagen, kata bang Bang Dhin- sapaan akrab M. Syaripuddin, nanti masing-masing kabupaten dan kota yang menyediakan.

Reagen sendiri adalah jenis cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes swab PCR. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat reaksi kimia, salah satunya dalam diagnosis infeksi virus corona.

“Jika dibandingkan dengan rapid test, ini lebih bagus. Kabupaten dan kota di Kalsel masih belum ada yang memiliki alat ini. Terbaru, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Pemkab Tala) sudah memesan, namun masih belum tiba,” ungkap Politisi Muda PDI Perjuangan ini.

Menurut Bang Dhin, sangat banyak keunggulan alat Ultra Fast Real Time PCR System Covid-19 ini. Di antaranya bentuknya yang portable sehingga bisa di bawa ke mana-mana. Selain itu, hanya membutuhkan waktu 30-40 menit untuk mendapatkan hasil tes tersebut.

“Lebih menariknya lagi yaitu tingkat keakuratan mencapai 97-99 persen. Untuk satu kali tes bisa 4-8 orang. Pastinya alat ini sudah memenuhi standar dari World Health Organization (WHO),” terang Bang Dhin.

Proses penggunaan, sambung dia, hanya mengambil sampel dari masing-masing lendir ingus pasien dengan menggunakan alat semacam catton bud. Selanjutnya dimasukkan ke dalam lubang hidung sedalam kurang lebih 10 cm.

“Di mana fungsinya untuk mengambil cairan dari sisi paling dalam demi menghasilkan hasil tes yang akurat,” jelas Bang Dhin.

Terakhir, cairan itu dicampur dengan zat-zat yang tersedia dalam alat tersebut untuk dibandingkan dengan sampel virus Covid-19 yang sudah dilemahkan dan sampel virus negatif Covid-19.

Ia berharap agar Pemprov Kalsel lebih mempertimbangkan usulan dan masukan ini. Semua, tegas Bang Dhin, bertujuan untuk mempermudah proses pendataan sehingga dapat diketahui berapa banyak masyarakat Kalsel yang positif tertular Covid-19 ini.

“Dengan demikian, upaya penyembuhan sekaligus memutus rantai penularan akan kian mudah. Ini langkah cepat supaya bisa mengantisipasi kondisi Corona yang ada di Indonesia,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini