apahabar.com, JAKARTA – Indonesia dinilai alami masalah besar soal pembangunan infrastruktur. Apalagi, proyek mangkrak skala nasional selalu ditinggalkan saban era Presiden berganti.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan setiap Presiden tak punya kewajiban menyelesaikan warisan proyek mangkrak. Padahal, masyarakat menjadi korban yang paling dirugikan.
"Tidak sedikit proyek - proyek yang dibiayai dari rakyat yang telah dikumpulkan hingga miliaran rupiah, pada setiap kepemimpinan dari pemimpin satu ke yang lain, dibiarkan mangkrak karena setiap presiden tidak memiliki kewajiban untuk menuntaskan," kata Bamsoet sapaan akrabnya di Bogor, Kamis (4/8).
Bambang menyampaikan beberapa alasan dari banyaknya proyek mangkat. Salah satunya, tak pernah ada aturan mengikat terkait transisi proyek skala nasional.
"Ini penting kita sadari, bahwa kita memiliki rencana jangka pendek dan panjang, yang diikat oleh undang undang, tapi tidak memiliki sifat memaksa, kepada setiap kepemimpinan berikutnya untuk meneruskan program - program yang berjalan," ujarnya.
Pada acara Purnabakti dan Launching Buku, Prof. Dr. Didin S. Damanhuri. Bamsoet juga mengajak buat semua pihak membangun negeri. Dengan gagasan Indonesia emas ditargetkan pada tahun 2045.
"Mari berpikir bagaimana kita membangun perencanaan yang baik untuk jangka panjang, sehingga apa yang ingin kita jangka 2045 sebagai momentum, Indonesia emas, dapat memakmurkan seluruh masyarakat," ujarnya. (GABID)