Balada Gagal Panen, Legislator Kalsel Sarankan Bakar Lahan Pertanian yang Diserang Tungro

Petani di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terancam gagal panen, akibat banyaknya lahan tanaman padi yang mati diserang hama tungro.

Ilustrasi - Petani di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terancam gagal panen.Akibatnya banyak tanaman padi yang mati terserang virus tungro. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Petani di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terancam gagal panen, akibat banyaknya lahan tanaman padi yang mati diserang hama tungro.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel telah meanggarkan Rp4 miliar pada 2022.

Biaya sebanyak itu untuk mengantisipasi terserangnya lahan pertanian dari wabah tungro. Mulai dari pembelian pestisida hingga kegiatan lapangan.

“Hanya saja luasan wilayah dan curah hujan yang cukup tinggi, akibatnya tidak maksimal terjadi di lapangan,” ujarnya.

Karena itulah, Fahrani menyarankan langkah alternatif kepada petani untuk memberantas hama tungro. Caranya dengan membakar lahan pertaniannya sendiri.

Namun, baginya bahwa petani harus memberitahukan kegiatan pembakaran lahan pertanian ke wilayah keamanan setempat.

“Ini sehingga proses pembakaran lahan tidak meluas dan terkontrol,” ucap politisi PDI Perjuangan Kalsel ini.

Ia menjelaskan bahwa lahan pertanian padi yang gagal panen karena hama tungro terjadi di 3 kabupaten, yaitu, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Tanah Laut.

Jadinya, ia meminta kepada petani untuk melaporkan ke pemerintah desa solusi lahan pertanian terserang hama tungro.

Nantinya pemerintah desa bakal mengajukan ke Dinas Pertanian untuk secepatnya ditindaklanjuti.

“Kalau terjadi wabah kembali, baik itu normalisasi sungai pertanian ataupun sungai lainnya,” pungkasnya.