apahabar.com, JAKARTA - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, bakal melangsungkan pernikahan di Pendopo Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Rencananya, tempat itu akan jadi lokasi tasyakuran pada 11 Desember 2022.
Pura Mangkunegaran sejatinya merupakan istana yang menjadi tempat kediaman raja atau adipati Mangkunegaran. Istana ini dibangun Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa pada 1757, usai dirinya meneken Perjanjian Salatiga.
Pembangunan istana tak berhenti sampai di situ saja. Para penerus Mangkunegaran terus berupaya menyempurnakan Pura Mangkunegaran, baik dengan mendirikan bangunan baru ataupun memperindah konstruksi yang sudah ada.
Pada 1886, misalnya, Mangkunegara IV melengkapi bangunan dengan menambah bangsal besi di sekeliling pendopo. Pugar demi pugar terus dilakukan, termasuk Mangkunegara VII yang juga menyempurnakan bangunan hingga berbentuk seperti sekarang.
Lantas, seperti apakah bentuk Pura Mangkunegaran saat ini? Serta, apa pula fungsi-fungsi dari bangunan tersebut? Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya:
Terbagi Jadi 3 Halaman dengan Fungsi Berbeda
Kompleks bangunan Pura Mangkunegaran terbagi menjadi tiga halaman. Salah satunya adalah pamedan, yaitu lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. Di sebelah timur, terdapat bangunan Kavaleri Artileri berlantai dua dengan gaya Eropa.
Bangunan tersebut dulunya digunakan oleh pasukan Legiun Mangkunegaran. Adapun di bagian belakang pamedan, ada pintu gerbang yang akan mengantarkan pada halaman kedua, di mana terdapat Pendopo Ageng berbentuk Joglo dengan arsitektur bergaya Jawa-Eropa.
Pendopo itu biasanya digunakan sebagai tempat pertunjukan tari dan wayang. Pengunjung yang hendak memasuki area ini mesti melepas alas kaki. Begitu menjejakinya, alunan irama gamelan pun bakal mengiringi.
Beralih ke sebelah timur Pendopo Ageng, terdapat Perpustakaan Reksa Pustaka. Tempat yang berada di lantai dua bangunan Hamongpraja itu kini difungsikan sebagai kantor rumah tangga urusan istana.
Adapun di sebelah utara pendopo terdapat peringgitan, di mana terpampang deretan lukisan penguasa Mangkunegaran, mulai dari Mangkunegaran VII, VIII, dan IX berserta istrinya. Goresan tersebut merupakan karya Basuki Abdullah.
Saat ini, Dalem Agung difungsikan sebagai museum, di mana memamerkan berbagai macam benda seni, perhiasan, senjata, dan pakaian. Tersimpan koleksi Pura Mangkunegaran, seperti tempat sesaji untuk Dewi Sri, perhiasan, keris, medali, hingga harimau asli yang diawetkan.
Masih Ditempati Pangeran Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran bisa menjadi destinasi wisata yang tepat manakala Anda bertandang ke Solo. Harga tiketnya pun cukup terjangkau, yakni Rp20 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp40 ribu untuk turis mancanegara.
Wisata sejarah ini buka setiap hari, kecuali hari libur nasional. Pada hari Senin, Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, serta Minggu, Pura Mangkunegaran beroperasi mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. Sedangkan, khusus Senin Wage dan Kamis mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB.
Meski telah menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi siapa saja, Pura Mangkunegaran masih digunakan oleh pangeran saat ini, Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau Mangkunegara X. Malahan, juga kerap diadakan acara seni dan budaya.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran yang bakal jadi lokasi pernikahan Kaesang Pangarep ini?