KTT G20

Bahlil Perkenalkan Bali Compendium G20

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memperkenalkan Bali Compendium (Kompendium Bali) di Forum G20 Nusa Dua Bali

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menerima dokumen Bali Compendium dari Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno di Jimbaran Bali. Foto: Antara/HO-Kementerian Investasi/BKPM.

apahabar.com, JAKARTA- Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memperkenalkan Bali Compendium (Kompendium Bali) di Forum G20 Nusa Dua Bali.

Ia menjelaskan Bali Compendium untuk mendorong sikap saling menghargai kebijakan investasi masing-masing negara G20 sesuai keunggulannya.

Bahlil pun menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya Bali Compendium.

“Kenapa Bali Compendium kita lakukan (susun)? Jadi ada negara-negara yang merasa lebih berhak mengatur negara lain," ujar Bahlil.

Baca Juga: Tiga Kapal Negara Siaga di Perairan Benoa Bali Jelang G20

Menurut Bahlil, sikap tersebut tidak lagi relevan dengan perkembangan global saat ini.

Berdasarkan itu maka dirumuskan Bali Compendium.

Melalui Bali Compendium arah kebijakan investasi masing-masing negara sudah dihargai dari sisi keunggulan komparatifnya.

"Sesuai dengan konstitusi dan kultur di negara itu,” kata Bahlil.

Baca Juga: Mahasiswa Bali Tuntut Hentikan Intimidasi Gerakan Rakyat Menentang G20

Bahlil memaparkan itu dalam acara “The Introduction to G20 Bali Compendium & The Launch of Sustainable Investment Guidelines” di Jimbaran, Bali, Senin,

Bali Compendium merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam klaster investasi pada pertemuan tingkat menteri G20 yang berlangsung pada September lalu.

Menurut Bahlil, penyusunan Bali Compendium dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap saling menghargai antarnegara G20.

Sikap menghargai dalam menentukan arah kebijakan investasi masing-masing negara berdasarkan keunggulan kompetitifnya.

Baca Juga: Mobil Antipeluru Cadillac One 'The Beast' Jadi Kendaraan Joe Biden di G20 Bali

Mantan Ketua Umum HIPMI itu juga menyebut Indonesia tidak bisa disamakan dengan Amerika atau negara Eropa lainnya termasuk soal kebijakan investasi.

Menurutnya Bali Compendium ini adalah susunan masukan dari semua negara yang kemudian diramu, bersama Kementerian Investasi.

Ia menjelaskan Bali Compendium adalah rumusan pertama kali terjadi sejak Republik Indonesia ini merdeka.

"Dan ini kontribusinya bukan hanya untuk dalam negeri, tapi untuk luar negeri terutama kepada negara-negara G20," tutur Bahlil.

Baca Juga: Kremlin Pastikan Putin Tidak Hadiri KTT G20 di Bali

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Bahlil berterima kasih karena UNCTAD  telah menyusun Bali Compendium ini bersama dengan Kementerian Investasi/BKPM.

Rumusan dalam Bali Compendium nantinya akan digunakan sebagai panduan oleh negara-negara G20.

Sekretaris Jenderal UNCTAD Rebeca Grynspan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Bahlil atas dukungan dan solidaritasnya terhadap negara berkembang lainnya.

Baca Juga: Menparekraf Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

Rebeca menyampaikan bahwa Bali Compendium ini memuat berbagai pengalaman yang relevan terkait promosi investasi berkelanjutan.

Pengalaman dari seluruh negara G20 dan negara mitra lainnya dan akan menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan dari berbagai negara anggota G20.

Bali Compendium adalah dasar untuk menyusun strategi promosi investasi dan cara mempromosikan jenis investasi yang tepat untuk pembangunan berkelanjutan.

Menurut Rebeca Bali Kompendium ini hadir di waktu yang tepat saat dunia berada dalam krisis, ketimpangan yang parah dan ketidakstabilan yang kronis.

Baca Juga: Teten Pertemukan 16 Startup Bali dengan Calon Investor

"Kompendium ini menawarkan solusi cerdas untuk tantangan investasi yang kita hadapi," ungkap Rebeca.

The G20 Compendium on Promoting Investment for Sustainable Development (Bali Compendium) disiapkan UNCTAD berisi rangkuman kebijakan.

Kebijakan investasi di sektor-sektor kunci untuk mendukung promosi investasi demi pembangunan berkelanjutan.