Pemilu 2024

Bahlil Klaim Berstatus Kader dan Siap Bertarung Rebutkan Ketum Golkar

Menteri Investasi yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengeklaim dirinya masih menyemat status sebagai kader Golkar

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengeklaim dirinya masih menyemat status sebagai kader Partai Golkar.

"Saya itu kalau kader, saya itu dari 2001 sampai 2014 struktural, selebihnya saya enggak lagi struktural. Tapi kan saya enggak pernah pindah partai," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7).

Baca Juga: Pengamat: Kasus Airlangga Hartarto Ancam Elektoral Partai Golkar

Bahkan ia menyatakan kesiapannya untuk berkandidat untuk memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Golkar.

"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil, tapi lewat mekanisme partai," ujarnya.

Baca Juga: Berpotensi Gantikan Airlangga Hartarto di Golkar, Luhut Buka Suara!

Selain Bahlil, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga disebut-sebut berpeluang menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Penilaian itu disampaikan lantaran tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.