Transisi Energi

Bahas Transisi Energi, Menko Airlangga Bertemu Pelaku Usaha AS

Menko Airlangga menilai Indonesia berpeluang mendapatkan investasi dari AS untuk melakukan transisi energi dengan keberadaan kerja sama PGII.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan daring dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) yang dihadiri oleh Presiden AICC Wayne Forrest dan CEO Freeport-McMorran Richard Adkerson, Senin (22/5/2023). Foto: KemenkoEkonomi

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan Indonesia berpeluang mendapatkan investasi dari Amerika Serikat untuk melakukan transisi energi dengan keberadaan kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

Untuk itu Menko Airlangga melakukan pertemuan daring dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) yang dihadiri oleh Presiden AICC Wayne Forrest dan CEO Freeport-McMorran Richard Adkerson.

"Sebagaimana diketahui bersama, komitmen investasi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan sebesar 600 miliar dolar AS telah diumumkan oleh PGII, dengan negara berkembang sebagai prioritas investasi," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (23/5).

Menko Airlangga juga optimistis Indonesia memiliki daya tarik sebagai destinasi investasi untuk pelaksanaan transisi energi, salah satunya ditandai dengan peluncuran green bond senilai 400 juta dolar AS oleh Citi Group, guna memperluas sektor energi hijau terutama geotermal di Indonesia.

Baca Juga: Trend Asia: Negara G7 Hentikan Solusi Palsu dalam Transisi Energi

Dalam KTT G20 di Bali tahun lalu, AS, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Norwegia, dan Uni Eropa yang merupakan anggota International Partner Group (IPG) mengatakan akan berinvestasi sebesar 20 miliar dolar AS atau setara Rp300 triliun untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

“AS juga telah mengumumkan proyek bersama dalam kemitraan AS-Indonesia untuk mendukung Indonesia sebagai pelopor pertama di wilayah tersebut dalam penerapan SMR di pasar ASEAN, menggunakan teknologi aman dan terpercaya dari perusahaan Amerika, NuScale Power,” katanya.

Airlangga menambahkan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 sehingga pertumbuhan ekonomi nasional yang kian impresif perlu diselaraskan dengan pasokan energi yang cukup bagi masyarakat.

CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson tertarik dengan posisi Indonesia dalam isu perubahan iklim global, sembari menyampaikan bahwa Freeport-McMoran juga berkomitmen dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Akselerasi Transisi Energi, IESR: Bangun Kolaborasi Antar CSO di ASEAN

"Dalam kegiatan operasionalnya, PT Freeport Indonesia di Papua telah mendorong penurunan emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya," ujar Richard Adkerson.

Dalam penutupan pertemuan, Presiden AICC Wayne Forrest menyampaikan keyakinannya terhadap ekonomi Indonesia saat ini dan memandang iklim bisnis di Indonesia akan semakin menarik bagi investor AS dan negara-negara lainnya di masa depan.