Buku Fossil Future

Bahan Bakar Fosil, Green Press: Berkontribusi Terhadap Pembangunan

Ketua Green Press Indonesia menyatakan tertarik dengan buku Fossil Future karena faktanya bahan bakar fosil kontributor utama pembangunan dan perdagangan

Ketua Green Press Indonesia menyatakan tertarik dengan buku Fossil Future karena faktanya bahan bakar fosil kontributor utama pembangunan dan perdagangan

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Green Press Indonesia IGG Maha Adi menyatakan ketertariknnya dengan buku Fossil Future (2023) karena fakta menunjukan bahwa bahan bakar fosil merupakan kontributor utama dalam pembangunan nasional dan perdagangan internasional.

"Perdagangan dan pembangunan di seluruh dunia hingga kini bertumpu pada bahan bakar fosil," kata Ketua Green Press Indonesia IGG Maha Adi, dalam siaran langsung di Youtube Re-Mark Asia, Jumat (21/7).

Lalu, kata Adi, energi fosil merupakan energi dominan dunia. Setidaknya dalam 50 tahun terakhir peningkatannya signifikan hingga sekarang.

"Angka 80% nggak berubah. Ketika COVID-19, turun sekitar 2-3%. Kemudian 2021 kenaikannya justru melebihi dari periode tahun sebelum pandemi," lanjut Adi.

Baca Juga: Bahan Bakar Fosil, Buku 'Fossil Future': Masa Depan Peradaban Manusia

Di balik fakta di atas, buku tersebut juga mengakui dampak negatif dari bahan bakar fosil. Tercatat fossil fuel menjadi kontributor utama emisi gas efek rumah kaca (kurang lebih 75%).

Meski demikian, Ketua Green Press Indonesia itu tetap menyoroti dampak positif dari bahan bakar fosil yang menurutnya, jauh lebih banyak manfaatnya dibandingkan dampak negatifnya.

"Penggunaan fossil fuel misalnya, ternyata mampu mengurangi kematian karena pengaruh iklim ke tingkat yang paling rendah. Sebesar 98% dari awal abad ke-20 ya sampai sekarang" kata adi, mengutip buku Fossil Future.