Info Kesehatan

Bagi Pria, Sebaiknya Kencing Berdiri atau Duduk?

Posisi tubuh berdiri saat buang air kecil pada pria adalah sesuatu yang lumrah. Pasalnya, hal itu telah dilakukan secara alami.

Ilustrasi pria buang air kecil dalam posisi berdiri. Foto: KlikDokter.

apahabar.com, JAKARTA - Posisi tubuh berdiri saat buang air kecil pada pria adalah sesuatu yang lumrah. Pasalnya, hal itu telah dilakukan secara alami. Bahkan, kebanyakan toilet umum pria menyediakan tempat berkemih sambil berdiri.

Bagi kebanyakan pria, kencing berdiri memang terbilang praktis. Misalnya saja, pria dapat keluar dan masuk wc umum dengan cepat, sehingga tidak ada antrean.

Namun tahukah Anda, ternyata dari sisi kesehatan, kencing sambil berdiri tidak sepenuhnya dianjurkan?

Anjuran Kencing Duduk

Kendati kencing berdiri dinilai sebagai suatu hal yang lumrah, namun kencing dengan posisi duduk ternyata jauh lebih sehat dibanding berdiri. 

Associate Professor Klinis di Departemen Urologi UCLA. Dr Jesse N. Mills menyebut bahwa ketika kencing duduk, seseorang dapat melatih otot perutnya, sehingga urine yang dikeluarkan bisa lebih maksimal dan lebih mudah untuk mengosongkan kandung kemih. 

Melansir The New York Post, Prof Stergios Stelios Doumouchtsis, seorang konsultan dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan bahwa kondisi kandung kemih yang tidak benar-benar kosong bisa menjadi penyebab penyakit tertentu, termasuk kencing batu dan gagal ginjal. 

"Jika Anda tidak mengosongkan kandung kemih dengan benar, hal itu dapat menyebabkan stasis urin (juga dikenal sebagai retensi urin) dan mengakibatkan infeksi atau batu kandung kemih," ungkapnya, mengutip CNBC, ditulis Selasa (16/5).

Sebaiknya Berdiri atau Duduk?

Menurut riset di California yang diterbikan di jurnal ilmiah Plos One, laki-laki dengan pembengkakan prostat - yang menghambat jalur urine - dapat diuntungkan posisi kencing duduk.

Kajian tersebut membandingkan laki-laki sehat dan laki-laki dengan gejala masalah sistem kencing bagian bawah (LUTS), atau gejala prostat.

Bagi laki-laki dengan LUTS, posisi duduk akan mengurangi tekanan di daerah uretra dan membuat proses buang air kecil lebih nyaman dan cepat. Tapi bagi laki-laki sehat, tidak terdapat perbedaan antara posisi berdiri dan duduk.

Analisa lain menyebutkan jika terdapat beberapa hal yang dapat terjadi saat kencing berdiri, yakni bisa menjadi bahaya tersendiri. Di mana bagi mereka dengan posisi kurang stabil sehingga takut jatuh, dapat timbul kontraksi dari otot dasar panggul yang dapat menghambat aliran kencing.

Pertimbangan Faktor Kebersihan

Lebih lanjut, Times of India, dalam ulasannya merilis bila kencing dengan posisi jongkok dinilai lebih higienis jika dibandingkan dengan kencing dengan posisi berdiri.

Pasalnya, urine yang keluar saat buang air kecil sambil berdiri akan menyebar ke bagian lain selain toilet. Hal itu tentu akan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu.

Dengan demikian, area toilet yang terkena urine dapat menjadi sarang kuman sehingga mempermudah penyebaran penyakit.

Tak hanya merugikan diri sendiri, kondisi tersebut juga dapat mengancam kesehatan orang lain di sekitar Anda. Inilah mengapa kencing berdiri dikatakan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Posisi Kencing dan Kualitas Bercinta

Kantong kemih yang kosong sempurna dapat menurunkan risiko timbulnya masalah kesehatan, seperti peradangan kandung kemih atau batu pada saluran kemih.

Namun, penelitian tersebut tidak menemukan adanya perbedaan posisi berkemih pada pria sehat. 

Temuan tersebut juga dikaitkan dengan kualitas hubungan seksual dengan pasangan yang lebih baik. Saat bercinta dengan pasangan, kamu mungkin tak akan sering terganggu oleh masalah kecil seperti sulit menahan buang air kecil.

Meski demikian, perkara posisi berkemih sambil jongkok pada pria masih menjadi perdebatan berbagai pihak.

Bahkan, penelitian tahun 2020 yang ditampilkan di American Journal of Men’s Health justru menemukan jika kencing berdiri lebih baik untuk mereka dengan pembesaran prostat.

Jadi, posisi buang air kecil manakah yang Anda pilih?