Nasional

Bagasi Pesawat Berbayar, Pengusaha Stop Kirim Barang via Udara?

apahabar.com, BANJARMASIN – Protes kebijakan bagasi pesawat berbayar berujung boikot pengiriman barang oleh Asosiasi Perusahaan Jasa…

Pengelola Bandara Syamsudin Noor mencatatkan terjadinya penurunan penumpang kala musim sepi penumpang, seperti sekarang. Imbas bagasi pesawat berbayar?. Foto-rri

apahabar.com, BANJARMASIN – Protes kebijakan bagasi pesawat berbayar berujung boikot pengiriman barang oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) via udara.

Penghentian pengiriman kargo lewat jalur udara itu akan mulai diberlakukan 7-9 Februari 2019 mendatang. Langkah tersebut sebagai respon adanya kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) yang diberlakukan sejumlah maspakai penerbangan.

“Kondisi kita, Asperindo sekarang ini tengah menghadapi tsunami. Tsunami-nya itu adalah adanya kenaikan tarif SMU,” kata Ketua Umum Asperindo, Mohamad Feriadi ketika dihubungi Kompas.com, dikutip dari Kompas.com, Selasa 5 Februari 2019.

Feriadi mengungkapkan, kenaikan tarif oleh maskapai itu secara tiba-tiba tanpa ada aba-aba. Anggota Asperindo, kata dia, kaget dengan adanya kebijkan baru itu.

“Kenapa tsunami karena datang tiba-tiba, mendadak, yang biasanya memang kita tahu kapan akan terjadi,” ujarnya.

Seharusnya, kata dia, pemberitahuan penyesuaian tarif harus dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sebelum diberitahukan. Dia menambahkan kenaikan tarif SMU yang diberlakukan oleh semua maskapai penerbangan ini kenaikannya bahkan mencapai 300 persen.

Sebelumnya bagasi Lion Air dan Wing Air milik maskapai di perusahaan berlogo singa tersebut tak lagi gratis terhitung mulai 22 Januari kemarin.

Menyiasati ini, Feriadi mengungkapkan, pihaknya berencana menyewa pesawat untuk melayani pengiriman barang atau paket lewat jalur udara. Langkah ini diambil guna menekan biaya operasional.

“Bukan cuma darat ya, tetapi berencana menggunakan charter flight (penerbangan carter),” lanjutnya.

Dia mengakui, kenaikan tarif SMU ini sangat memberatkan perusahaan-perusahaan pengiriman barang. Selain itu, Asperindo juga akan mulai berupaya memaksimalkan moda transportasi darat.

Editor: Fariz Fadhillah