Ulasan Film

Badrun & Loundri, Film Satire Pemilu 2024 Berlatar Seribu Sungai

Badrun & Loundri, adalah sebuah film drama satir terhadap gimik perpolitikan dalam negeri yang disutradarai oleh Garin Nugroho.

Proses syuting film Badrun & Loundri yang mengambil setting lokasi pinggiran sungai di Banjarmasin. Foto: Forum Sineas Banua untuk apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Film Badrun & Loundri sekilas tampak begitu sederhana. Mengambil latar Kota Seribu Sungai, film ini memberi kritik segar terhadap perpolitikan tanah air. 

Badrun & Loundri, film yang disutradarai Garin Nugroho memang bergenre drama satire yang menyoroti gimik perpolitikan dalam negeri. Diproduksi Jogja Film Academy (JFA) bekerja sama dengan KlikFilm, Garin Workshop dan Forum Sineas Banua (FSB).

Baca Juga: Film Agak Laen Berawal dari Podcast, segera Tampil di Layar Lebar

Selain dibintangi Arswendy Beningswara Nasution sebagai Badrun, Shenina Cinnamon, dan Erick Estrada, juga terlibat beberapa aktor dan aktris Kalsel. Di antaranya Arsyad Indradi, Elma Istiana, Yulian Manan, Irwan Budiman, Rina Obby (Acil Imas), Istiqomah Nuzula, Ahmad Yamani, dan Ahmad Yudi Galih. 

Tak hanya pemain, hampir semua awak produksi melibatkan kru dari Banjarmasin. Keterlibatan FSB dalam produksi Badrun & Loundri didasari hasil workshop yang dilaksanakan Garin Nugroho dan Arswendy Beningsawa.

Baca Juga: Rekomendasi Film Natal di Netflix, Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Dalam rangkaian workshop tersebut, FSB diajak membuat tim penulisan naskah dengan cerita berlatar peristiwa yang dekat dan terjadi di Kalsel.

“Gagasan film ini dibuat berdasarkan peristiwa yang dekat dengan pengalaman warga, lalu dirangkai satu per satu untuk mendapat gambaran besar," ungkap Garin dalam wawancara di Jogja Asian-NETPAC Film Festival. 

Film Badrun & Loundri sendiri sekilas tampak begitu sederhana, karena tidak memakan biaya produksi yang begitu besar. Namun demikian, visual yang diperlihatkan bisa menyihir penonton. Salah satunya adegan long take pemandangan Banjarmasin yang dipenuhi air. 

Baca Juga: Film Hamka & Siti Raham Vol 2 Akan Tayang 21 Desember 2023

Sedangkan cerita yang ditawarkan cukup menarik dan menyindir. Lewat film tersebut, Garin seperti ingin menyenggol situasi menjelang Pemilu 2024. Memang Badrun & Loundri tidak sekeras Daun di Atas Bantal (1998). Sebab dikemas dengan pendekatan yang lebih ringan, sehingga menyerupai Rindu Kami Padamu (2004).

Film Badrun & Loundri sudah diluncurkan di Jakarta World Cinema Week dan Jogja Asian-NETPAC Film Festival (JAFF). Selanjutnya film ini akan ditayangkan di Layar Film Banjar (LFB) 2023, Sabtu (16/12) malam di Banjarmasin Creative Hub.

LFB 2023 adalah sebuah perayaan untuk sineas Kalsel yang menampilkan karya-karya film pelajar dan umum baik film panjang, pendek, video klip, dan dokumenter. Selain Badrun & Loundri, LFB 2023 Banjarmasin Creative Hub juga memutar Saranjana Kota Ghaib.