Kalsel

Awas! Pohon Tumbang Ancam Penggunaan Jalan Hasan Basri Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Hanya gara-gara tersenggol alat berat, pohon di Jalan Brigjen H Hasan Basri, Banjarmasin…

Kondisi akar pohon di Jalan Hasan Basri yang mengeluar ke atas tanah. Foto-apahabar.com/Muhammad Syahbani

apahabar.com, BANJARMASIN – Hanya gara-gara tersenggol alat berat, pohon di Jalan Brigjen H Hasan Basri, Banjarmasin Utara, tumbang.

Itu terjadi Sabtu (26/12) sore, kemarin, sekitar pukul 15.00 Wita.

Letaknya di sekitar depan SMKN 2 Banjarmasin, sebelah kiri jalan dari arah Kayu Tangi Ujung menuju ke dalam kota.

Akar pohon besar itu tampak jelas, usai terbongkar dari tanah. Menyusul setelah bagian dahan tersenggol trailer pengangkutan alat berat. Kemudian bagian batang tumbang menghantam jalan.

Beruntung, tak ada korban saat itu. Kalau tidak, korbannya bisa patah tangan, atau paling parah kepala bocor. Kemungkinan terburuk lagi bisa kehilangan nyawa.

Selain tersenggol alat berat, ada kemungkinan besar penyebab lainnya.

Ya, meski dilihat dari kondisi batang masih sangat kokoh, namun ternyata setelah dikroscek di lapangan Minggu (27/12), bagian akarnya nampaknya tak kuat lagi mencengkram tanah.

Disamping itu, galian pengejaran trotoar oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel diduga juga sebagai salah satu penyebabnya.

Lebih jauh diamati lagi, tak hanya pohon tersebut yang kondisi akarnya demikian.

Beberapa akar pohon lain yang masih berdiri juga banyak yang muncul kepermukaan.

Hal ini tentu bikin kuatir. Mengingat kondisi cuaca ekstrem kerap muncul.

Dikuatirkan saat cuaca esktrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dapat menumbangkan pohon lainnya.

Masalah ini menarik perhatian pengamat lingkungan Kota Banjarmasin, Hamdi.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin meminta agar jangan sampai pembangunan infrastruktur malah merusak kelestarian lingkungan.

Hamdi menginginkan agar pohon yang roboh, ataupun ditebang dengan sengaja diganti dengan yang baru.

Soal tata kelola ini sangat jelas diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2011.

“Harus ada yang bertanggung jawab. Kita menanam sudah cukup lama dan fungsi sebagai peneduhnya jua cukup baik,” ujarnya kepada apahabar.com, Minggu (27/12).

Lantas apakah ada kemungkinan robohnya pohon itu diduga dikarenakan akar yang keluar dari tanah akibat galian pembangunan trotoar?

Hamdi menjawab itu mungkin saja. “Kalau melihat kondisi bisa jadi salah satu penyebabnya karena ada galian,” ujar pencetus ide penggunaan kantong kresek di Banjarmasin ini.

Hamdi meminta kepada pekerja untuk selalu memperhatikan kondisi pohon. “Para pekerja harusnya memperhatikan kondisi pohon di mana mereka bekerja,” pesannya.

Selain itu pemilik proyek juga harus menyediakan tempat pengganti pohon yang baru nantinya. “Karena kita ingin pedestrian yang bagus sekaligus teduh sehingga benar-benar nyaman buat pejalan kaki,” harapnya.

Lebih jauh, Hamdi juga menyoroti soal pemangkasan pohon di beberapa ruas jalan kota. Menurut banyak pemangkasan tanpa memperhatikan keteduhan.

Ambil contoh di kawasan Jalan R Soeprapto Banjarmasin Tengah. Di situ ujar Hamdi, ada enam pohon yang dipotong di waktu yang berbarengan. Akibatnya keteduhannya menjadi kurang.

“Seharusnya dilakukan selang seling, sehingga nanti begitu sudah mulai teduh maka pohon sebelahnya baru dipotong,” tukasnya.

Sementara itu, terkait pengerjaan proyek trotoar di kawasan itu, Humas BPJN Kalsel, M Effendi mengaku kurang mengetahui secara pasti teknis pengerjaannya di lapangan.

Ia menyarankan, agar mengkonfirmasi terkait hal itu ke petugas di lapangan. “Saya tidak ikut saat pembahasan rencana kerja. Jadi saya kurang tahu,” katanya.

Ia juga menyarankan agar menanyakan ke petugas yang berwenang. “Kalau mau lebih jelas langsung ke PPK (pejabat pembuat komitmen, mungkin Senin bisa dilihat-lihat,” tandasnya.

Bongkahan pohon pasca-tumbang, Sabtu (26/12) di Jalan Hasan Basri, Kayu Tangi Banjarmasin, Minggu (27/12). Foto-apahabar.com/Muhammad Syahbani