Awang Bangkal Barat Menjawab Tantangan Pangan Lewat Panen Padi Gunung

Di tengah isu alih fungsi lahan dan dampak perubahan iklim yang menghantui sektor pertanian nasional, Desa Awang Bangkal Barat justru menghadirkan cerita berbed

Panen padi gunung di Desa Awang Bangkal. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, MARTAPURA - Di tengah isu alih fungsi lahan dan dampak perubahan iklim yang menghantui sektor pertanian nasional, Desa Awang Bangkal Barat menghadirkan cerita berbeda.

Desa yang berada di Kecamatan Karang Intan, Banjar, ini melakukan panen raya padi gunung sebagai hasil kerja kolektif dalam menjaga ketahanan pangan desa, Rabu (14/5).

Desa ini tak hanya menanam padi, tapi juga menanam harapan. Harapan akan kemandirian pangan yang tumbuh dari akar rumput.

Hamparan lahan seluas tujuh hektare di desa tersebut menjadi saksi semangat warga dalam membangun swasembada. Panen ini menjadi bagian dari Program Ketahanan Pangan Desa.

"Ini bukan sekadar panen, melainkan simbol keberhasilan dan bukti bahwa ketekunan petani adalah fondasi ketahanan pangan kita," ungkap Bupati Banjar, Saidi Mansyur.

Lebih dari sekadar seremoni, panen ini mengangkat narasi penting tentang sebuah desa bisa menjadi lumbung pangan melalui kolaborasi, pengelolaan dana desa yang tepat dan keberanian menghadapi tantangan zaman.

Saidi menambahkan pembangunan irigasi dan bantuan alat pertanian yang didanai dari APBDes terbukti membawa dampak nyata.

"Tentu terdapat tantangan. Iklim yang tak menentu, lahan yang menyempit. Namun Desa Awang Bangkal Barat menunjukkan bahwa tantangan bukan alasan untuk menyerah," tegasnya.

Di tempat sama, Kepala Desa Awang Bangkal Barat menjelaskan metode tanam manunggal yang diterapkan terbukti efektif meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.

"Kami tidak hanya panen padi, tapi juga menanam kesadaran kolektif tentang pentingnya mandiri dalam urusan pangan," jelasnya.