Awalnya Tegas, BKD Kalsel Kini Bungkam Soal Dugaan Kampanye Kadisdikbud

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, Dinansyah, turut hadir penuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Senin (13/11).

Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun memenuhi panggilan Bawaslu untuk memberikan klarifikasi perihal aksi ajakannya untuk mencoblos salah satu partai di Pemilu 2024. Foto: apahabar.com/Riyad.

apahabar.com, BANJARBARU - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, Dinansyah, turut hadir penuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Senin (13/11).

Dinansyah datang ke Bawaslu di Banjarmasin, buntut dugaan kampanye Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel, Muhammadun.

Namun sesaat usai menghadiri pemanggilan itu, Dinansyah memilih bungkam ketika ditanya awak media. Pun saat dimintai komentar melalui pesan singkat.

Padahal sebelumnya, Dinansyah dengan tegas akan menindak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkampanye.

Itu diungkapkan saat ditanya soal dugaan kampanye Kadisdikbud Kalsel di SMKN 3 Banjarmasin. "Kami akan tindak sesuai aturan," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris BKD Kalsel, Widarti saat ditanya mengaku siap menindak ASN yang terlibat dalam kampaye.

Namun setelah disinggung soal kasus Kadisdikbud Kalsel, ia enggan berkomentar banyak.

"Saya kurang update, silakan tanya Kepala BKD saja," ujarnya ditemui di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, usai pelantikan Pegawan Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK), Senin siang.

Sekretaris BKD Kalsel, Widarti enggan berkomentar soal kasus Madun ajak coblos Golkar. Foto-apahabar.com/Hasan

Selain Dinansyah, Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun juga memenuhi panggilan Bawaslu Kalsel hari ini.

Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi dugaan kampanye saat acara Job Fair 2023 di SMKN 3 Banjarmasin, Senin (6/11) lalu. 

"Saya diundang Bawaslu Kalsel untuk mengklarifikasi hal yang viral di media sosial," kata Muhammadun.

Ditanya soal pertanyaan apa saja yang diajukan Bawaslu, Madun, sapaanya, tak menjawab gamblang. "Pertanyaan umum saja. Lebih lengkapnya ke Bawaslu saja," ujarnya.

Lebih jauh, Madun, begitu Kadisdikbud Kalsel itu disapa, mengaku ajakannya untuk mencoblos 'si kuning' di perhelatan Pemilu 2024, hanya spontan. "Saya hanya spontan. Tak bermaksud apa-apa," ungkapnya.

Bawaslu Kalsel sendiri sudah memintai keterangan 5 orang terkait masalah ini. Selain Kadisdikbud Kalsel, Kepala BKD Kalsel, juga dari panitia pelaksana Job Fair 2023, dan pihak SMKN 3 Banjarmasin.

Keterangan mereka sebagai klarifikasi hasil temuan Tim Bawaslu Kalsel terkait pelanggaran netralitas ASN di video viral Kadisdikbud Kalsel ajak coblos Golkar di SMKN 3 Banjarmasin.

Setelah pemanggilan hari ini, kajian lebih lanjut akan dilakukan terkait keterangan dan bukti yang diperoleh.

Berikutnya, Bawaslu terlebih dahulu akan melakukan rapat pleno untuk menentukan rekomendasi sanksi yang akan diberikan untuk yang bersangkutan.

"Secepatnya. Kalau bisa Jumat (17/11). Kalau sudah, baru dilanjutkan ke instansi berwenang. Karena ini soal netralitas ASN, maka akan direkomendasikan ke Komnas ASN," kata Komisioner Bawaslu Kalsel, Thessa Aji Budiono.

Baca Juga: Kadisdikbud Kalsel Penuhi Panggilan Bawaslu Buntut Dugaan Kampanye di Sekolah

Baca Juga: Temukan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Kalsel Segera Panggil Muhammadun