Kemacetan Jakarta

Atasi Kemacetan Jakarta, Pengamat: Benahi Transportasi Umum!

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengajak pemerintah untuk membenahi transportasi umum

Pengamat Kebijakan Publik meminta agar Pemprov DKI membenahi transportasi umum untuk mengurangi kemacetan. Foto: dok/Trubus Rahadiansyah

apahabar.com, JAKARTA – Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah berharap pemerintah segera membenahi transportasi umum untuk mengurangi tingkat kemacetan di DKI Jakarta.

“Kalau mau tidak macet, benahi transportasi umum, bikin nyaman dan aman,” ujar Trubus saat dihubungi apahabar.com, Senin (24/10).

Ia mengatakan bahwa sebaiknya Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meningkatkan kualitas transportasi umum di Jakarta.

Trubus mendorong Pemprov DKI Jakarta meningkatkan transportasi agar penumpang mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

Menurutnya, masih banyak tindak kejahatan di angkutan umum yang membuat takut masyarakat. “Masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi, karena masih banyak tuh kasus pelecehan seksual di transportasi umum,” kata Trubus.

Ia pun meminta Pemprov DKI untuk mencari cara bagaimana menyosialisasikan agar masyarakat mau menggunakan transportasi umum.

“Bagaimana Pemprov mengajak masyarakat? Ya harus dibenahi dulu jadi masyarakat tidak takut lagi,” ucap Dosen Universitas Trisakti tersebut. 

Di sisi lain, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga telah mengajak masyarakat untuk melakukan Work From Home (WFH) ketika turun hujan.

Imbauan ini dilakukan guna mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta saat hujan melanda Jakarta.

“November, Desember, hingga Januari itu kan bulannya hujan. Maka kalau bisa masyarakat bekerja dari rumah aja,” ujar Heru saat Apel Penanganan Kemacetan di Monas, Jakarta, Senin (24/10).

Heru juga meminta Dishub DKI memberikan informasi sebelumnya terkait titik jalan yang rawan tergenang air sehingga berpotensi macet.

“Dishub melakui TMC akan memberikan informasi dari jauh hari, sehingga masyarakat bisa memilih apakah harus bekerja ke kantor atau WFH,” ungkap Heru

Meski demikian, Trubus tidak menyetujui kebijakan tersebut. Menurutnya, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan secara WFH.

“WFH itu kan hanya untuk pandemi, jadi tidak bisa untuk mengurangi tingkat kemacetan,” kata Trubus.