Arus Balik 2023

Arus Balik 2023, Pertamina Jamin Pasokan BBM di Jabodetabek Cukup

PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Jabodetabek tidak mengalami hambatan atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. (Foto: dok.ESDM)

apahabar.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Jabodetabek tidak mengalami hambatan atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkapkan, secara umum pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyiagakan semua sarana dan fasilitas pertamina.

"Kami menyiagakan layanan tambahan seperti modular BBM, mobil tangki standby, serta motoris yang akan membantu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ungkapnya saat dihubungi apahabar.com, Kamis (27/4).

Pertamina juga menyiagakan kebutuhan energi untuk daerah rawan bencana. Titik krusial tersebut menjadi prioritas, baik dari kesiapan SPBU maupun pantauan stok untuk menghindari peningkatan antrean masyarakat.

Baca Juga: Semburan Api Rest Area Tol Cipali, Jubir: Bukan dari Pipa Pertamina

"Kita antisipasi kebutuhan BBM pada arus mudik 29 April hingga 1 Mei," lanjut Irto Ginting.

Sejauh ini, jumlah pasokan Pertalite dan solar di Jabodetabek tersedia untuk posisi 21 hari. Sementara, Pertamax tersedia untuk di atas 40 hari. Jumlah hari tersebut menunjukkan ketersediaan BBM dalam beberapa hari ke depan.

Lonjakan Penjualan BBM

Konsumsi BBM Pertamina mengalami kenaikan 43 persen saat puncak arus mudik Lebaran 2023, yakni pada 20 April 2023 atau H-2 Lebaran, dibandingkan pada hari-hari biasa. Peningkatan terjadi untuk BBM jenis gasoline atau bensin yaitu jenis Pertamax Series.

Baca Juga: Periode Arus Balik Lebaran, Pertamina Pastikan Suplai BBM Terpenuhi

"Untuk yang saat puncak satgas tanggal 20 April (H-2 Lebaran) demand gasoline naik 43 persen versus rata-rata normalnya," ungkap Irto.

Adapun rata-rata realisasi penyaluran gasoline mengalami kenaikan sekitar 5,4% dari rata-rata Maret 2023. "Untuk yang saat puncak satgas tanggal 20-nya demand gasoline turun 28,5% vs rerata normalnya," pungkasnya.