Religi

Arab Saudi Terima Warga Asing Masuk Negaranya, Bagaimana dengan Umrah?

apahabar.com, BANJARMASIN – Kerajaan Arab Saudi mulai menerima warga asing masuk ke negaranya pada Selasa (15/9)…

Ilustrasi. Arab Saudi mulai membuka kembali warga asing memasuki negaranya. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Kerajaan Arab Saudi mulai menerima warga asing masuk ke negaranya pada Selasa (15/9) hari ini. Bagaimana dengan mereka yang mau beribadah umrah?

Dikutip dari Liputan6com, pelonggaran travel ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, izin diberikan kepada warga negara-negara Teluk dan warga non-Saudi dengan surat izin iqama (residence permit).

Izin juga akan diberikan kepada pegawai pemerintah dan militer, pekerja kedutaan besar, serta orang yang butuh perawatan medis.

Dilaporkan Arab News, Senin (14/9) kemarin, bagi izin tahap pertama ini, warga negara-negara Teluk dan pemegang iqama yang ingin datang ke Arab Saudi harus menunjukan hasil tes Covid-19 yang negatif dalam 48 jam terakhir.

Warga Saudi yang terpisah dari keluarga di luar negeri kini dapat saling mengunjungi.

Kabar gembira lainnya adalah Kerajaan Arab Saudi akan melakukan izin Umrah secara bertahap. Belum ada konfirmasi mengenai pelaksanaan haji tahun depan.

Namun, ada kabar gembira lain. Kementerian Dalam Negeri Saudi berkata tahun depan warga internasional akan boleh masuk Arab Saudi. Ini berlaku usai 1 Januari 2021.

Kerajaan Arab Saudi akan mengumumkan tanggal pastinya pada Desember mendatang. Rencananya, perjalanan diizinkan baik itu jalur darat, laut, dan udara, namun Kementerian Kesehatan kemungkinan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, dikutip dari viva .co.id, Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali, menyampaikan, Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi terkait waktu izin pembukaan penyelenggaraan ibadah umrah. Endang mengatakan demikian karena adanya pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi soal rencana izin pembukaan kembali umrah.

"Terkait umrah belum ada pengumuman resmi. Pernyataan mendagri Saudi menegaskan rencana izin pembukaan kembali pelaksanaan umrah akan diumumkan secara bertahap, dan akan diputuskan kemudian berdasarkan perkembangan pandemi," kata Endang di Jeddah, Selasa (15/09).

Dia menekankan, pihaknya akan terus memonitor kebijakan Saudi menyangkut umrah. Hal ini termasuk maksud pengumuman secara bertahap.

"Apakah akan dibuka untuk warga lokal terlebih dahulu atau bagaimana. Ini masih kami klarifikasi," ujarnya.

Menurut dia, pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Saudi lebih mengumumkan pembukaan izin penerbangan dan pelabuhan setelah 1 Januari 2021. Hal ini pun di-update lagi oleh otoritas Saudi pada 30 hari sebelum 1 Januari 2021.

"Jika diperlukan, Kementerian Kesehatan dapat mengajukan permintaan untuk menetapkan persyaratan kesehatan preventif bagi penumpang dan transportasi pada saat perjalanan, di terminal bandara, pelabuhan dan stasiun," tuturnya.

Namun, ia menjelaskan, Saudi memberikan pengecualian dengan mengizinkan beberapa kategori warga Saudi untuk bepergian. Caranya dengan mematuhi ketentuan dan persyaratan.

Pengecualian itu berlaku untuk mereka seperti pegawai negeri sipil dan militer yang ditugaskan untuk tugas resmi. Pun, pegawai pada perwakilan diplomatik, konsulat. Lalu, atase Saudi di luar negeri, pegawai lembaga publik, dan warga yang memiliki kedudukan pekerjaan di perusahaan di luar Saudi.

Pengecualian lainnya berlaku bagi pengusaha yang bisnisnya menuntut melakukan perjalanan. Kemudian, pasien yang butuh berobat medis dengan perjalanan ke luar Saudi. Selain itu, pengecualian berlaku juga untuk pelajar yang memerlukan perjalanan ke negara tempat mereka belajar.

"Saudi juga mengizinkan masuknya warga non-Saudi yang memiliki visa keluar dan masuk kembali, visa kerja, visa izin tinggal, atau visa kunjungan," ujarnya.

Editor: Muhammad Bulkini