Hot Borneo

Aplikasi Peretas Hacker Amuntai Dibeli Ratusan Orang di Luar Negeri, Segini Harganya

apahabar.com, BANJARBARU – Aplikasi peretas yang dibuat RNS (22) tenyata dijualnya ke luar negeri dengan harga…

Barang bukti yang diamankan di Kejari Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU – Aplikasi peretas yang dibuat RNS (22) tenyata dijualnya ke luar negeri dengan harga cukup terjangkau atau murah.

Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru Andri Irawan, mengatakan aplikasi peretas dijual dengan harga rata-rata hanya 70 dolar atau jika dirupiahkan sekitar 1 jutaan.

Meski begitu, sebutnya aplikasi peretasan atau program yang dijualnya itu sudah dibeli ratusan orang di luar negeri.

“Dijualnya ke orang-orang di luar negeri, ada sekitar 400 pembeli,” kata Kajari Banjarbaru, Andi Irawan kepada apahabar.com, Kamis (24/2) siang.

Pembeli terbanyak ialah dari Amerika Serikat, Jepang, Cina dan India, sisanya menyebar merata di negara lain di luar itu.

Lebih lanjut dijelaskan Andri, program yang diciptakan RNS dan dijual di luar negeri ditujukan untuk aktifitas phising.

Phising sendiri adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan suatu teknik. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit dan rekening).

Dan para pembelinyalah yang melakukan phising tersebut. Sehingga rata-rata korban yang mengalami itu merupakan orang luar negeri.

“Tapi ada kemungkinan juga [orang] dalam negeri karena namanya data kartu kredit ini kan bisa di mana-mana,” tambahnya.

Lantas, mengapa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyerahkan RNS beserta barang bukti ke Banjarbaru?

Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru Andri Irawan. Foto-apahabar.com/Fida

Andri mengatakan, karena locus delictinya di Banjarbaru. Locus delicti sendiri adalah tempat terjadinya peristiwa pidana.

“Jadi dia ini orang Amuntai, tapi memang berdomisili di Banjarbaru dan di sini lah dia membuat program kemudian dijualnya ke luar negeri,” jelas Andri.

Andri menyebut bahwa kasus ini extra ordinary karena tergolong baru. Menariknya RNS sudah diprofilkan oleh FBI.

Kasus Hacker Amuntai Dilimpahkan ke Banjarbaru, Puluhan Barbuk Disita Termasuk Mobil Mewah

FBI atau Federal Bureau of Investigation. Merupakan badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Dan memiliki kekuasaan untuk melakukan investigasi terhadap lebih dari 200 kategori kejahatan federal.

“Mudah mudahan nanti dalam pelaksanaan persidangannya dapat berjalan dengan lancar,” tuntasnya.

Fantastis! Harga Mobil Hacker Amuntai Nyaris Rp1 M, Berikut Spesifikasinya