Kalsel

apahabar.com dan JMSI Ajak Pers Mahasiswa Poliban Melek Isu Terkini

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Lensa Poliban menggelar pelatihan jurnalistik tingkat lanjut (PJTL) di…

Redaktur Pelaksana apahabar.com Fariz Fadillah saat memberikan materi di hadapan peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) LPM Lensa Poliban di Ruang Multimedia Politeknik Negeri Banjarmasin, Minggu (8/3). Foto-apahabar.com/Musnita Sari.

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Lensa Poliban menggelar pelatihan jurnalistik tingkat lanjut (PJTL) di Ruang Multimedia Politeknik Negeri Banjarmasin, Minggu (8/3).

Bekerjasama dengan apahabar.com dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Selatan, pelatihan ini berguna untuk meningkatkan kemampuan dalam penulisan berita.

Sesuai tema, membangun jiwa jurnalis muda yang proaktif, inovatif dan berawasan luas, puluhan peserta tampak antusias.

Antusias mereka tergambar, sejak pemaparan yang disampaikan oleh Redaktur Pelaksana apahabar.com, Fariz Fadhillah.

Fariz mengajak peserta sebagai cikal bakal insan pers berikutnya, untuk sensitif terhadap isu yang berkembang saat ini.

Dengan begitu, informasi yang bakal disajikan tersebut benar-benar jadi kebutuhan masyarakat luas.

“Kami hadir untuk mengajak mahasiswa pers Poliban agar melek isu terkini. Memotivasi mereka untuk menjadi calon jurnalis profesional, gak cuma sekedarnya aja,” ucap Fariz.

Di samping dituntut untuk bersikap kritis dan jeli terhadap kondisi sekitar, sebelumnya, peserta dikenalkan pengertian berita, teori jurnalistik hingga fungsi pers di era digital.

Sehingga mereka dapat membedakan jenis berita. “Tujuannya seperti materi tadi, bagaimana membedakan berita straight news, feature dan investigasi,” sebut Fariz.

Tak hanya menerima materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdikusi dengan narasumber. Terutama bagaimana cara media massa memberitakan isu sensitif.

Seperti isu hangat terkini, seputar Virus Corona, kasus tindak pidana pembunuhan di Kalsel, tindak asusila atau kekerasan anak di bawah umur.

Satu hal yang diingatkan Fariz, jika menyangkut isu-isu sensitif, perlu diingat kode etik jurnalistik. Baik itu menyangkut privasi seseorang atau dapat bedampak menimbulkan keresahan.

“Mengejar kecepatan, media massa kerap kepleset membuka identitas pelaku atau pasien,” beber pria kelahiran Balikapapan ini.

Narasumber lainnya diisi oleh anggota JMSI Kalsel dengan menghadirkan dua wartawan senior yaitu Imam Hanafi dari Antara News Kalsel dan Didin Ariyadi dari wartaniaga.com.

Materi mereka bawakan menambah bekal peserta yang ingin serius terjun di dunia jurnalistik.

Sementara itu, Ketua JMSI Kalsel Milhan Rusli sangat mengapresiasi kegiatan kemahasiswaan seperti ini.

Apalagi menurutnya kegiatan ini sejalan dengan tujuan dirikannya JSMI yang tersebar seluruh tanah air.

“Yakni untuk menciptakan sebuah perusahaan dan produk jurnalistik yang profesional,” tutur wartawan kawakan Kalsel ini.

Tak hanya itu, JMSI dan apahabar.com menilai inisiatif LPM Lensa Poliban yang telah mengundang para pelaku media di Kalsel sangat tepat.

Sebab dengan begitu, materi yang disampaikan tak hanya melulu materi, tapi juga pengalaman dari para narasumber.

JMSI pun tegas Milhan siap mendukung dan bekerja sama dengan pers mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan jurnalistik.

Diakuinya, pesatnya perkembangan dan kemajuan media sulit untuk dibendung.

Milhan menyebut saat ini ada puluhan ribu media berbasis online. Media tersebut memerlukan wadah agar dapat dikelola secara sehat dan profesional.

“Kita harapkan LPM-LPM ini mampu melahirkan jurnalis-jurnalis yang handal dan mampu membedakan antara berita hoaks dan berkode etik,” tandasnya.

Baca Juga: Bedah Buku Desmond, Pakar Hukum ULM: Gambarkan Ketatanegaraan Sekarang

Baca Juga: Meratus di Ujung Daun, Yunias Robby Bersepeda Yogyakarta ke Tabalong-Kalsel untuk #savemeratus

Reporter: Musnita Sari
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin