Tak Berkategori

Antisipasi Tahun Baru, Personel SAR Kalsel Siaga 24 Jam

apahabar.com, BANJARBARU – Momen pergantian tahun yang tinggal menghitung hari, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin makin…

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Mujiono melakukan pengecekan alut SAR. apahabar.com/Zepy

apahabar.com, BANJARBARU– Momen pergantian tahun yang tinggal menghitung hari, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin makin memantapkan persiapan.

Puluhan personel beserta peralatan utama sistem pencarian disigakan selama 14 hari, terhitung sejak 20 Desember 2018, hingga 2 Januari 2019.

“Sejauh ini masih aman,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Mujiono kepada apahabar.com, Kamis (27/12).

“Kami menyiagakan sekitar 60 personel terlatih untuk turun ke lapangan,” ujar tambah Kasi Ops Basarnas Balikpapan itu.

Baca Juga:Air Mancur, Pemandangan Baru di Tengah Kota Martapura

Personel rescue, kata dia, akan ditempatkan di objek-objek vital seperti pelabuhan laut, bandara dan tempat-tempat wisata di dua Wilayah Kalsel dan Kalteng. Di sana merupakan objek keramaian menjelang tahun baru.

Selain personel, Basarnas juga menyiagakan Kapal Negara (KN) SAR Laksmana, kapal Rescue Boat yang berada di Banjarmasin, Rigid Inflatable Boats (RIB) yang berada di Banjarmasin, Kotabaru dan Pangkalanbun.

Selain itu Rubber Boat, kendaraan operasional dan peralatan pendukung lainnya. Sampai dengan penyiagaan Pos SAR Sampit Kalimantan Tengah.

“Tujuan dari penyebaran kesiapsiagaan ini, untuk menjawab respon time yang cepat dan benar. Melihat kondisi alam dan cuaca buruk akhir-akhir ini, tentunya berbanding lurus dengan kemungkinan adanya kondisi rawan yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” terangnya.

Puluhan personel, Mujiono mengatakan, akan disiagakan selama 24 jam setiap harinya, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di darat maupun laut.

“Puluhan personel dan peralatan diterjunkan di beberapa titik lokasi yang dianggap rawan terjadinya hal tersebut. seperti pelabuhan penyeberangan, Bandar Udara dan tempat-tempat wisata,” ucapnya.

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel, menyebut Bumi Lambung Mangkurat akan dilanda puncak musim penghujan.

"Kalsel memasuki puncak musim hujan sehingga intensitas hujan meningkat. Musim hujan sendiri dari Desember hingga Januari mendatang dengan intensitas Menengah dan Tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Karmana kepada apahabar.com.

Dia menjelaskan, distribusi curah hujan tinggi diperkirakan sampai dengan 300 milimeter sampai dengan 500 milimeter. Baik daerah pesisir pantai dan pegunungan Meratus.

Mulai dari Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Batola, Tapin, Hulu Sungai Selatan. Kemudian Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong dan sebagaian Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kotabaru.

BMKG mengimbau kepada masyarakat, agar pada malam pergantian tahun untuk menghindari berlibur wilayah pesisir pantai.

Serta pegunungan Meratus seperti Loksado Hulu Sungai Selatan. Guna menjaga segala kemungkinan perubahan cuaca yang mendadak.

Satu sisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan turut menerjunkan tim reaksi cepat (TRC). Langkah antisipasi diambil guna menghadapi cuaca ekstrem akhir tahun.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memastikan, cuaca yang kurang bersahabat akan mendera sebagian besar wilayah Banua.

"Adanya informasi gelombang laut tinggi membuat kami melakukan pengawasan intensif di sekitaran pesisir pantai yang menjadi pusat aktivitas masyarakat merayakan Tahun Baru 2018," kata Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin dihubungi apahabar.com, Rabu (26/12).

Dalam pengawasan pesisir pantai, kata Wahyuddin, puluhan personel TRC sebagian disigakan di posko, dan sisanya mengawasi dengan sistem patroli.

Reporter: Zepi Al Ayubi
Editor: Fariz