Antisipasi Perbedaan, Kapolri Pastikan Pengamanan Salat Idulfitri Digelar Dua Hari

Meski berpotensi terjadi perbedaan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pengamanan salat Idulfitri 1444 H digelar dua hari.

Ilustrasi pengamanan salat Idulftri yang dilakukan Polri. Foto: Darah Juang

apahabar.com, JAKARTA - Meski berpotensi terjadi perbedaan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pengamanan salat Idulfitri 1444 H digelar dua hari.

Diketahui Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, menetapkan 21 April 2023 sebagai 1 Syawal 1444 Hijriah.

Sedangkan Idulfitri 1444 Hjriah versi pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU), baru akan diketahui seusai sidang isbat, Kamis (20/4).

Meski berpotensi besar akan berbeda, Polri memastikan tetap memberlakukan pengamanan sesuai standar operasional prosedur.

"Pengamanan tempat ibadah menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan Polri," papar Kapolri seperti dilansir Antara, Rabu (19/4).

"Pengamanan tetap akan dijalankan maksimal, baik yang berlangsung 21 April 2023 maupun kemungkinan digelar 22 April 2023," imbuhnya.

Selain dari Polri, pengamanan juga dilakukan TNI bersama seluruh jajaran dan pemerintah daerah setempat.

"Diharapkan seluruh kegiatan peribadatan yang dilaksanakan di seluruh wdi Indonesia dapat berjalan baik," tambah Kapolri.

Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md, mengimbau agar pemerintah daerah membuka fasilitas publik untuk tempat salat Idulfitri 1444 Hijriah.

"Semuanya harus membangun kerukunan, meski berbeda waktu hari raya," tulis Mahfud dalam akun Twitter pribadi, Selasa, (18/4).

"Perbedaan hari raya sama-sama berdasarkan Hadist Nabi, yakni 'Berpuasalah kamu jika melihat hilal (bulan) dan berhari rayalah jika melihat hilal'. Bedanya hanya dalam melihat derajat ketinggian hilal," pungkasnya.