Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkot Banjarmasin Atur Strategi

Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok  yang biasa terjadi menjelang bulan puasa, sejumlah strategi sudah mengatur strategi.

Ilustrasi bahan pokok yang kerap berharga lebih mahal menjelang Ramadan. Foto: Kompas

apahabar.com, BANJARMASIN - Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok  yang biasa terjadi menjelang bulan puasa, Pemkot Banjarmasin sudah mengatur strategi.

Salah satunya menggelar pasar murah yang dilakukan sepekan menjelang Ramadan 1444 Hijriah.

"Kegiatan itu akan digelar di sejumlah kelurahan, terutama yang belum tersentuh pasar murah 2022 lalu. Misalnya di Kelurahan Mawar dan Pengambangan agar tidak terjadi kecemburuan," papar Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin, Rakhman Norahim, Rabu (15/2).

Adapun pasar murah diselenggarakan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kami berencana minimal menggelar 22 kali pasar murah selama Ramadan. Semoga setelah Ramadan, pasar murah bisa digelar lagi menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT)," beber Rakhman.

Selain Dinas Perindustrian dan Perdagangan, antisipasi kenaikan harga bahan pokok juga dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin.

Sebanyak 10 ton beras TPP atau beras cadangan pemerintah jenis premium, akan dibagikan ke sejumlah kelurahan. Selanjutnya beras didistribusikan kepada warga yang sudah terdaftar di Dinas Sosial.

"Sebelumnya 10 ton juga sudah dibagikan gratis ke 10 kelurahan. Setiap kepala keluarga menerima 5 kilogram beras," papar Muhammad Makhmud, Kepala DKP3 Banjarmasin.

"Pun menjelang menjelang lebaran, kami akan membagikan lagi 10 ton beras untuk pengendalian inflasi di Banjarmasin," sambungnya.

Tak hanya beras, DKP3 Banjarmasin juga rutin membagikan bibit cabai kepada setiap kecamatan dalam kegiatan pasar murah. Tujuannya agar masyarakat bisa menanam sendiri.

"Harga cabai juga sering naik. Makanya kami ingin warga turut menanam. Jangan sampai terjadi inflasi baru dikendalikan, karena seharusnya bisa dihindari itu sejak dini," tuntas Muhammad.