Musim Kemarau

Antisipasi Kekeringan, BPBD Kota Tangerang Siapkan Air Bersih

Pemkot Tangerang melalui BPBD menyiapkan dan menyiagakan sejumlah truk tangki berisikan air bersih, dengan berbagai ukuran.

Puluhan armada mobil damkar telah di isi air bersih.

apahabar.com, TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan dan menyiagakan sejumlah truk tangki berisikan air bersih, dengan berbagai ukuran. Hal itu sebagai langkah antisipasi saat warga mengalami ancamankekeringan pertanda El Nino.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Tangerang Gufron Falfeli mengungkapkan hal itu. Ia menegaskan BPBD Kota Tangerang telah mempersiapkan lima truk tangki air untuk persiapan mengatasi krisis air.

" Mulai dari kapasitas 3.300 liter, 6.000 liter hingga 18.000 liter lengkap dengan mensiagakan ratusan personel di delapan lokasi, yakni satu markas komando, empat UPT dan tiga Pos selama 24 jam penuh," kata Gufron dalam keterangannya di Kota Tangerang, Kamis, (24/8).

Baca Juga: Dampak Kemarau, Petani Buah di Balikpapan Terancam Gagal Panen

Menurut Gufron, selain menyiagakan truk tangki air, BPBD Kota Tangerang telah memperkuat koordinasi antar stakeholder atau OPD. Salah satunya koordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca di Kota Tangerang.

"Bersama stakeholder dan OPD, BPBD telah melakukan sejumlah mitigasi bencana. Selain mensiagakan truk tangki air, kami juga telah membentuk Tim Siaga Bencana dan Posko Bencana di 8 lokasi," jelasnya.

Apabila terjadi kebakaran atau kegawatdaruratan lainnya, masyarakat, kata Gufron, dapat menghubungi Siaga 112 atau 021-5582-144. 

Baca Juga: Waspada El Nino, Sebagian Daerah di Kaltim Terancam Kemarau Panjang

Sejauh ini, kondisi di Kota Tangerang masih dalam kategori aman. Musim kemarau dan cuaca yang terik seperti saat ini memang berpotensi menjadi penyebab kebakaran di wilayah Kota Tangerang.

Sambung dia, pada dua pekan terakhir di Kota Tangerang telah terjadi 16 kasus kebakaran yang ditangani BPBD Kota Tangerang. Empat di antaranya merupakan kebakaran pada rumput liar atau lahan kering serta sisanya merupakan kebakaran gedung atau rumah akibat korsleting listrik.

"Masyarakat kami diimbau untuk tidak sembarangan membakar sampah. Selain menjadi pemicu kebakaran lahan juga menjadi salah satu faktor terjadinya polusi udara yang tengah melanda saat ini. Ayo waspada dan sama-sama menjaga lingkungan," pungkasnya.