Fenomena El Nino

Antisipasi Gagal Panen, Dinas Pertanian Kulon Progo Siapkan Pompa

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, menyiapkan 5 unit pompa air bagi petani mengantisipasi gagal panen akibat terdampak fenomena El Nino.

Panen padi di lahan cetak baru di Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, DIY. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan sebanyak lima unit pompa air bagi petani untuk mengantisipasi gagal panen akibat terdampak fenomena alam El Nino.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, DIY, Selasa (6/6), menjelaskan mesin pompa air tersebut dapat dipinjam pakai oleh kelompok tani.

"Kami berharap pompa air ini dapat membantu petani untuk mengairi tanaman, khususnya padi dari ancaman gagal panen," katanya.

Ia mengakui jumlah pompa air yang tersedia sebanyak lima unit untuk seluruh Kulon Progo.

Baca Juga: Sensus Pertanian 2023 Menjawab Isu Strategis Pertanian Terkini

Trenggono mengungkapkan pihaknya juga melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap potensi terjadinya El Nino atau kemarau panjang dengan memantau informasi prakiraan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi dari BMKG.

"Kami menyampaikan informasi prakiraan curah hujan kepada petani untuk membantu menentukan jadwal tanam," katanya.

Ia memastikan Dinas Pertanian dan Pangan menerapkan jadwal tanam yang tepat sesuai pola tanam dan tata tanamnya pun secara ketat. Hal itu dimaksudkan supaya semua tanaman pangan tumbuh dengan baik sesuai dengan potensi air di masing-masing wilayah.

Selain itu, pihaknya menanam varietas padi berumur pendek untuk wilayah-wilayah yang rawan kekeringan atau sawah tadah hujan. "Hal yang penting lagi, yakni memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada untuk sawah tadah hujan seperti sumur pantek atau sumber irigasi kecil," katanya.

Baca Juga: Ikhtiar Warga Pasir Ipis, Gagal Panen hingga Tidur di Gudang Pupuk

Trenggono juga mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan lembaga terkait terutama dengan debit air irigasi pertanian.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk pengairan. Koordinasi dilakukan secara rutin terkait pembagian dan pemanfaatan air dari jaringan irigasi," tandasnya.