Antisipasi El Nino

Antisipasi El-Nino, Menko Airlangga: Ketersediaan Pangan jadi Penting

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada pemda untuk mengantisipasi dampak fenomena El-Nino.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mengantisipasi dampak dari El-Nino, Tangerang, Kamis (20/7/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mengantisipasi dampak fenomena El-Nino.

“Antisipasi harus didorong karena ketersediaan pangan di wilayah menjadi penting,” kata Menko Airlangga di Tangerang dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/7).

Arahan tersebut mencakup bagaimana menjaga ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang diharapkan dapat mendekati 0 pada tahun 2024. Airlangga juga memberikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi.

“Untuk inflasi, alhamdulillah, terima kasih kepada Apkasi, inflasi kita di angka 3,5 persen,” ujar Airlangga.

Selain itu, ia menyampaikan upaya penguatan konektivitas untuk mendukung pengendalian inflasi yang dilakukan melalui pembangunan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) serta terkait akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang didorong pemerintah yang salah satunya untuk sektor pertanian.

Menurutnya, pemerintah saat ini tengah mendorong agar Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan diterapkan di daerah di mana perusahaan tersebut berkembang. Hal tersebut didorong agar efek ganda dari investasi di daerah tersebut dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Adapun fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih berada di posisi yang kuat dan menjadi modal baik untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat di tahun 2023.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2023 mencapai 5,03 persen (yoy) dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai 4.782 dolar AS serta inflasi kembali ke kisaran sasaran 3+1 persen dan melanjutkan tren penurunan menjadi 3,5 persen (yoy) pada bulan Juni 2023.

Kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut juga diiringi dengan penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan rasio gini.