Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Batola Tetapkan Status Siaga

Mengantisipasi bencana hidrometeorologi, Barito Kuala (Batola) telah menetapkan status siaga bencana.

Kapolres AKBP Diaz Sasongko bersama Sekdakab Batola, Zulkipli Yadi Noor, memeriksa kesiapan sarana dalam apel siaga bencana di Halaman Mapolres Batola, Selasa (29/11). Foto: Prokopim Batola

apahabar.com, MARABAHAN - Mengantisipasi bencana hidrometeorologi, Barito Kuala (Batola) telah menetapkan status siaga bencana.

Penetapan status tersebut berkaitan dengan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Diprakirakan dalam periode November 2022 hingga Februari 2023, cuaca ekstrim berupa hujan lebat, petir maupun angin kencang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Cuaca ekstrim tersebut juga berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung maupun longsor.

"Hal itu harus menjadi atensi bersama melalui antisipasi dan kesiapsiagaan," papar Sekretaris Daerah Batola, Zulkipli Yadi Noor, dalam apel siaga bencana hidrometeorologi di Polres Batola, Selasa (29/11).

Apel yang dilanjutkan dengan pengecekan sarana dan prasarana penunjang itu, termasuk rangkaian kesiapan Batola yang telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.

"Diketahui intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir mulai meningkat," sahut Budimansyah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola.

"Ditambah air pasang sempat menggenangi kawasan pemukiman di DAS Barito, Batola telah menetapkan status siaga bencana," imbuhnya.

Selain menyiapkan armada dan penetapan posko, masyarakat juga diimbau mengamankan aliran listrik di rumah dan mewaspadai ancaman binatang melata.

"Biasanya kedua hal itu sering membahayakan, ketika debit air naik. Terlebih ketika pasang dan curah hujan tinggi, debit air juga lambat surut," tandas Budimansyah.