Tak Berkategori

Antara Ada dan Tiada, Pakar ULM Nilai PPKM Mikro di Banjarmasin Tak Efektif

apahabar.com, BANJARMASIN – Tak kunjung memberi bukti nyata, efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro…

Posisi geografis juga menyebabkan kasus konfirmasi Covid-19 di Banjarmasin tak kunjung menurun. Foto: Dokumen

apahabar.com, BANJARMASIN – Tak kunjung memberi bukti nyata, efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Banjarmasin patut dipertanyakan.

Banjarmasin sudah melaksanakan PPKM sejak pertengahan Januari 2021. Dilanjutkkan PPKM mikro hingga sekarang.

Namun seiring pelaksanaan PPKM maupun PPKM mikro, perkembangan pandemi Covid-19 di Banjarmasin melonjak tajam.

“Situasi ini menggambarkan PPKM dan PPKM mikro tidak efektif dan bahkan seperti tiada,” cetus anggota pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin, Minggu (18/4).

Di sisi lain, penyebab peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 juga disebabkan posisi Banjarmasin yang menjadi daya tarik warga kawasan lain untuk datang.

Tidak cuma kawasan di Kalimantan Selatan, bahkan Banjarmasin menjadi salah satu tujuan utama provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah.

“Akibat dipengaruhi kondisi geografis, penyebaran kasus aktif tidak lepas dari Banjarmasin,” beber Hidayatullah Muttaqin.

“Ini tampak dari perkembangan kasus baru dalam rentang 1 hingga 15 April yang lebih berat di daerah selatan Kalsel,” sambungnya.

Perkembangan jumlah kasus aktif dari awal hingga pertengahan April mengalami tren penurunan. Setelah mencapai 3.076 kasus aktif hingga 3 April, kemudian menjadi 2.862 kasus sampai 15 April.

“Namun jumlah kasus ini masih terbilang tinggi, hanya lebih rendah 12 kasus dibandingkan 31 Maret dan lebih tinggi 1.100 kasus dibandingkan 28 Februari," pungkas Hidayatullah Muttaqin.