Hot Borneo

Anomali Minyak Goreng di Tanjung Tabalong: Kemasan Melimpah, Curah Sulit Dicari

apahabar.com, TANJUNG – Efek penghapusan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, juga menimbulkan anomali di Pasar…

Dalam beberapa hari terakhir, minyak goreng curah sudah sulit didapatkan di Pasar Tanjung. Berkebalikan dengan minyak kemasan yang berharga lebih mahal. Foto: apahabar.com/Muhammad Al-Amin

apahabar.com, TANJUNG – Efek penghapusan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, juga menimbulkan anomali di Pasar Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan.

Ketika tiba-tiba minyak goreng kemasan berharga premium bermunculan, keberadaan minyak goreng curah justru mulai sulit ditemui.

Pantauan apahabar.com di Pasar Tanjung, Kamis (24/3), tidak terlihat lagi minyak goreng curah di lapak-lapak pedagang.

Di sisi lain, minyak goreng kemasan berbagai merek, terlihat berjaya di lapak-lapak pedagang bahan pokok. Mulai dari merek Alif, M&M, Fortune dan Filma yang berbanderol antara Rp26.000 hingga Rp27.000 per liter.

“Dalam beberapa minggu ini, saya tidak mendapat pasokan minyak goreng curah. Makanya hanya menjual minyak kemasan saja,” jelas Unan, salah seorang pedagang sembako.

Sementara pedagang lain mengaku mendapatkan pasokan minyak goreng curah. Namun jumlah yang diperoleh tidak sebanyak biasanya.

Akibatnya harga jual per liter pun mencapai Rp19.000 per liter, kendati HET minyak goreng curah yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar Rp14.000 per liter.

“Masalahnya harga ambilan pertama (distributor) sudah tinggi lebih dulu. Akhirnya kami menjual kembali seharga Rp19.000 per liter,” jelasnya.