apahabar.com, JAKARTA - Calon presiden partai NasDem Anies Baswedan mengatakan, ketua umum partai NasDem, Surya Paloh menempuh jalan yang tidak biasa, karena mencalonkan dirinya sebagai capres dari partai NasDem untuk pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Anies saat memberi sambutan pada acara ulang tahun partai Nasdem ke 11 di Jakarta Convention Center Jakarta (11/11).
Menurut Anies, biasa saja bagi Nasdem untuk memilih jalan yang enak dan datar atau menurun meski jalan itu tidak akan mengantarkan bangsa ini untuk mencapai puncak.
"saya bersyukur karena bapak ketua umum, Bang Surya Paloh memilih jalan yang tidak biasa kalau memilih perjalanan ada jalan yang datar, menurun dan mendaki. kalau mau jalan yang enak maka pilih jalan yang mendatar atau menurun. akan tetapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan ke puncak mana pun" ujar Anies disambut riuh tepuk tangan kader dan simpatisan partai NasDem.
Baca Juga: Surya Paloh : Jokowi Masih Presiden Nasdem
Untuk itu Anies merasa salut kepada Surya Paloh karena telah memilih jalan yang mendaki dan terjal serta gelap dipenuhi misteri. Namun jalan itu menurut Anies yang akan mengantarkan kita mencapai puncak.
"kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap bagi yang pernah melakukan pendakian di malam hari, pada saat jalan mendaki kita tidak tau ujungnya di mana, tapi kita tau hanya jalan mendaki yang mengantarkan kita kepada puncak, dan NasDem memilih jalan mendaki" ujar Anies.
Surya Paloh Ungkap Pentingnya Kedewasaan Politik
Sementara itu, pada perhelatan yang sama, ketua umum Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjelaskan pentingnya berpolitik secara dewasa. Hal itu disampaikan Paloh kepada wartawan.
"Kedewasaan yang dimaksudkan adalah bagaimana muara akhir dari seluruh interaksi itu didayagunakan sepenuhnya untuk kepentingan nasional," Ucapnya dalam HUT
Baca Juga: Surya Paloh : Untuk Cawapres Serahkan Saja Sama Capres
Menurutnya ketika ada seseorang atau golongan yang memanfaatkan politik untuk menunjukan keunggulan egosentris, maka hal itu tidak bisa dikatakan dewasa.
"Itu tidak memberikan kontribusi berarti bagi proses politiknya yang ideal untuk bangsa kita," Ujarnya.
Dalam berpolitik siapapun diharuskan untuk belajar mengetahui posisi dirinya. Termasuk Nasdem yang juga terus berupaya dewasa dalam berpolitik.
"Tapi komitmen untuk menghadirkan kedewasaan dalam berpolitik itu adalah sesungguhnya yang kita inginkan," imbuhnya
Kedewasaan tersebut dapat terlihat ketika di HUT Nasdem yang ke 11, Presiden Jokowi tidak menghadiri acara ataupun belum mengirimkan ucapan melalui rekaman video
"Mau dikirim video itu bagus, Kalau tidak dikirim video itu mungkin karena kesibukan," tutupnya.