Ketimpangan Ekonomi

Anies Soroti Ketimpangan Investasi dan Daya Serap Lapangan Kerja

Bakal calon presiden Anies Baswedan menyoroti ketimpangan ekonomi di Indonesia. Isu ketimpangan menurutnya perlu dituntaskan untuk mewujudkan kemakmuran warga I

Bakal Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan (foto: apahabar.com/dianfinka)

apahabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Anies Baswedan menyoroti ketimpangan ekonomi di Indonesia. Isu ketimpangan menurutnya perlu dituntaskan untuk mewujudkan kemakmuran warga Indonesia.

Masalah ketimpangan ekonomi tersebut berkaitan dengan nilai investasi yang masuk tak selaras dengan daya serap lapangan pekerjaan.

"Kondisi saat ini angka kemiskinan masih berada di angka 9-10 persen," katanya dalam Saraseharan 100 Ekonom Indonesia melalui siaran daring, Rabu (8/11).

Baca Juga: Ekspor-Impor Melemah, Tertolong Kinerja Sektor Manufaktur

Ketimpangan yang dimaksud terlihat pada tahun 2013 yang menunjukan nilai investasi sebesar Rp339 triliun. Adapun di tahun 2022 nilai investasi yang masuk mencapai Rp1.200 triliun.

"Investasi terus meningkat 201 persen tapi penyerapan tenaga kerja menurun signifikan -76 persen," terangnya.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Lesu, Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Penurunan daya serap tenaga kerja juga dirasakan di sektor pertanian manufaktur yang menyerap hanya 44 persen. Jumlah tersebut, kata Anies, menunjukan penurunan yang cukup mencolok.

"Kita harus mendorong sektor yang menyerap tenaga kerja untuk melakukan peningkatan daya serap tenaga kerja," pungkasnya.