Pemilu 2024

Anies Soal Kebebasan Demokrasi: Ketika Kritik Mati, Kualitas Menurun

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal kebebasan dalam berdemokrasi sekarang ini yang mengalami penurunan.

Anies Baswedan. Foto: apahabar.com/Fernando

apahabar.com, SOLO - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal kebebasan dalam berdemokrasi sekarang ini yang mengalami penurunan.

Menurutnya kritik justru dibutuhkan dalam suatu pemerintahan. Karena kritik itu akan mencerdaskan masyarakat.

Kata dia, kritik itu juga akan memaksa pembuat kebijakan untuk selalu mengkaji mana yang lebih baik, karena adanya hujanan kritik.

"Akan tetapi ketika kritik itu mati, mati atau dimatikan. Maka yang sesungguhnya terjadi kebijakan itu kualitasnya mengalami penurunan. Jadi kami memandang kebebasan menjadi hal yang penting untuk dikembalikan," katanya dalam dialog terbuka yang digelar di Edutorium UMS, Rabu (22/11).

Baca Juga: Hadiri Dialog UMS di Solo, Anies-Cak Imin Terima KTA Muhammadiyah

Bahkan dalam kebebasan rakyat secara umum. Anies meminta agar tidak takut menyebutkan nama Indonesia.

"Jangan sampai menyebut Indonesia dengan istilah Wakanda dengan istilah Konoha. Hanya karena kita tidak berani menyebut nama Indonesia. Karena khawatir ada undang-undang ITE yang memprosesnya. Insaallah undang-undang yang membelegu kebebasan itu yang rencana akan direvisi ke depan," jelasnya.

Selain menyinggung kebebasan dalam berdemokrasi, Anies juga menyinggung soal pentingnya untuk bisa mengembalikan kewibawaan bernegara.

Baca Juga: Hadiri Ijtima Ulama di Bogor, Anies Sampaikan Visi-Misi

Hal ini tentunya dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika politik, etika bernegara yang akhir- akhir ini mengalami erosi.

"Komitmen itu harus dijaga dan itu artinya menjaga agar kepentingan-kepentingan non negara. Jangan sampai mendominasi-mendominasi keputusan yang diatur oleh pemerintah," tutup capres Anies.