Pemilu 2024

Anies Heran Banyak Pihak Persoalkan Pertemuan Gerindra-Demokrat

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan merasa heran banyak pihak yang mempersoalkan pertemuan elite Partai Gerindra

Anies Baswedan bersama pimpinan Partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan merasa heran banyak pihak yang mempersoalkan pertemuan elite Partai Gerindra dengan Partai Demokrat.

"Pertemuan itu baik-baik saja. Ini kan menandakan bahwa proses berdemokrasi kita semakin dewasa. Pilihan bisa berbeda, koalisi bisa berbeda tapi komunikasi, silaturahmi, tukar pikiran jalan terus ini yang harus lebih sering," kata Anies kepada wartawan di Rumah Relawan Anies, Jumat (21/7).

Baca Juga: Kans AHY Jadi Cawapres Kian Tipis, Demokrat Tetap Setia Dukung Anies

Anies bahkan mengaku heran dengan diskursus politik yang justru bertolak belakang dengan upaya menumbuhkan demokrasi. Terutama dialog yang dibangun dari politisi yang bersebrangan posisi politik.

"Kenapa kok pertemuan-pertemuan seperti ini menjadi pertanyaan? Bahkan jadi berita? Karena dianggap tidak biasa," tuturnya.

"Karena kalau dianggap beda koalisi jadi tidak komunikasi, kalo beda pilihan tidak ada silaturahmi, jadi ketika ada pilihan dan silaturahmi timbul pertanyaan: 'ada apa ya?' padahal inilah sesungguhnya tanda demokrasi kita makin dewasa," lanjut dia.

Baca Juga: Surya Paloh Klaim Anies Baswedan Bakal Segera Temui Jokowi

Adapun Anies sendiri melakukan kunjungan ke rumah relawan sekedar untuk bersilaturahmi usai pulang dari perjalanan haji. Dirinya turut menyampaikan harapan agar para relawan semakin solid.

"Saya harapkan (relawan) untuk menjadi solid kemudian menjangkau semua bawa pesan yang mempersatukan. Sampaikan bahwa ini adalah ikhtiar, menghadirkan keadilan ikhtiar, menghadirkan kesetaraan dan jangan memilih untuk berkomunikasi, berinteraksi hanya dengan yang sudah sepemahaman," jelasnya.

"Tapi justru yang menjangkau semua termasuk yang belum sepemahaman supaya terjadi tukar pikiran dan harapannya bisa menyampaikan pesan-pesan yang menyampaikan untuk persamaan," pungkasnya.