Banjir ROB

Pj Gubernur Ingatkan Ancaman Banjir Rob Akhir Tahun

Heru Budi Hartono mencermati adanya ancaman banjir rob pada pesisir pantai DKI Jakarta

Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (Foto: apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencermati adanya ancaman banjir rob pada pesisir pantai DKI Jakarta.

Heru mengatakan pada akhir Desember 2022, air laut menaik, kenaikannya mencapai 10 cm atau se-mata kaki orang dewasa.

“Sampai dengan 30-31 Desember memang air laut agak tinggi dan saya lihat prrkembangannya 10 cm di atas mata kaki sedikit,” kata Heru, di Cakung, Jakarta Timur, Senin (26/12).

Untuk diketahui, ancaman banjir rob ini sebelumnya sudah diingatkan oleh Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), Heru menyebut petugas terkait dapat mengatasi persoalan ini.

“Banjir rob memang pertama sudah diingatkan oleh BPBD. Tentunya petugas yang terkait bisa mengatasi ini," ujarnya.

Heru sudah memastikan bahwa Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) agar mempercepat pompa waduk pluit untuk mengatasi rob tersebut.

"Pompa waduk pluit saya pastikan nanti saya minta sama kadis SDA untuk bisa mempercepat mengurangi rob,” ungkap Heru.

Sementara itu, BPBD DKI melalui media sosial salah satunya memberikan informasi peringatan dini rob yang berdurasi 20-27 Desember 2022.

Berdasarkan data BMKG, rob terjadi karena fenomena bulan baru, pada 23 Desember 2022 dan jarak terdekat bulan ke bumi pada 24 Desember 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir utara Jakarta.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, stasiun pompa Pluit Timur merupakan salah satu infrastruktur penting untuk drainase kota Jakarta yang diresmikan pada Maret 2014.

Pompa Pluit memiliki area cakupan seluas 34,2 kilometer persegi dan merupakan sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang mampu menampung debit sebesar 34 meter kubik per detik.

Di stasiun tersebut terpasang tiga pompa bantuan Jepang dengan kapasitas masing-masing lima meter kubik per detik, serta pembangunan tanggul laut di depan Stasiun Pompa Pluit sepanjang 145 meter.

Infrastruktur pompa di Pluit itu diharapkan dapat mengendalikan potensi banjir khususnya saat cuaca ekstrem.