Beasiswa 1.000 Doktor

Bangganya Anak Petani Tapin Raih Gelar Doktor, "Terima Kasih Yayasan Haji Maming"

Fauzi, seorang anak petani asal Desa Beramban Kabupaten Tapin tak mampu menyembunyikan rasa bangganya usai meraih gelar doktor melalui program beasiswa 1.000 Do

Oleh Sandy
Foto bersama Ahmad Fauzi bersama keluarga usai lulus ikuti ujian promosi doktor. Foto - Ahmad Fauzi kepada apahabar.com

apahabar.com, RANTAU - Fauzi, seorang anak petani asal Desa Beramban Kabupaten Tapin tak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Berkat program beasiswa 1.000 Doktor dari Yayasan Haji Maming 69, ia dapat meraih gelar S3.

Ahmad Fauzi, pria kelahiran 11 Oktober 1989 tersebut baru saja menyelesaikan ujian promosi doktor pendidikan agama Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Kini ia tinggal menunggu proses wisuda.

Meskipun terlahir dari orang tua petani, namun berkat kegigihannya, Fauzi mampu mendapat beasiswa 1.000 Doktor untuk Putra-Putri Banua dari Yayasan Haji Maming 69. 

Ahmad Fauzi yang saat ini bekerja sebagai tenaga ASN P3K di SMPN 1 Hatungun secara pribadi berterima kasih kepada Yayasan Haji Maming karena bisa mewujudkan mimpi nyata anak desa berkat pengusaha.

Baca Juga: Yayasan Haji Maming Beri Bibit Padi Unggul untuk Kelompok Tani di Tanah Bumbu

"Terima kasih banyak kepada Yayasan Haji Maming Enam Sembilan. Atas program itu, saya yang hanya anak seorang petani bisa lanjut studi," ucapnya, Kamis (16/3).

Keberhasilan tersebut bermula saat dirinya mengetahui ada program beasiswa dari Yayasan Haji Maming 69 melalui internet pada 2018 yang lalu.

Baca Juga: Jelang Iduladha, Yayasan Haji Maming Mulai Bagikan Hewan Kurban

"Karena sering browsing di internet dan menemukan informasi terkait program beasiswa ini, saya mencoba mengadu nasib dan alhamdulillah, menjadi salah Satu penerima dari beasiswa tersebut," ujarnya.

Ahmad Fauzi yang merupakan alumni SDN Baramban Kecamatan Piani, enam tahun kemudian, pada 2002 melanjutkan sekolah di SMPN 1 Piani. 

Pada 2005, Fauzi kemudian lulus di SMAN 1 Tapin Selatan. Tiga tahun kemudian, mengambil S1 di Uniska Banjarmasin. Selama empat lima tahun, ia mengambil program SI Bimbingan dan Konseling di sana. Kemudian lulus 2008 dengan nilai IPK 3,26.

Selanjutnya Fauzi mengambil S2 di UNLAM Banjarmasin. Konsentrasi pendidikannya S2 Manajemen Pendidikan. Dua tahun atau sejak 2014 hingga 2016, Fauzi lulus dengan nilai IPK: 3,40.

"Ke depan semoga program beliau ini tetap berlanjut agar putra-putri Banua lainnya yang mungkin nasibnya sama seperti ulun [saya] bisa juga melanjutkan studi," harapnya.