Religi

Anak Jalanan Banjarmasin Inginkan Pondok Pesantren, Ini Alasannya

apahabar.com, BANJARMASIN – Membangun kepercayaan orang lain memang sulit. Apalagi menaruh beban itu kepada anak jalanan….

Suasana pengajaran Yayasan Majelis Al-Ajyb. Foto – apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Membangun kepercayaan orang lain memang sulit. Apalagi menaruh beban itu kepada anak jalanan. Kesan tidak berguna atau hanya sebagai penyakit masyarakat, melekat kepada mereka bagaikan lem super. Sehingga harapan kepercayaan sirna otomatis, bagaikan tertiup angin.

Namun tidak bagi anak jalanan di Kota Banjarmasin. Menghargai antar sesama mereka, membuat hubungan kepercayaan mereka tambah kokoh.

Baca Juga:Kesultanan Banjar Menjadi 'Bagian' Khilafah Islamiyah di Turki

Terbukti dengan modal begitu, mereka sudah mendirikan yayasan berupa Majelis Al-Ajyb atau yang biasa disebut Anak Jalanan Yang Baik.

Perjalanan mereka rupanya bukan cuma sampai mendirikan majelis. Anak jalanan itu berangan angan suatu saat nanti akan membangunan pondok pesantren.

Tujuannya tidak lain, khusus dibuat agar menampung mereka yang hidup dan mencari nafkah di jalanan.

“Apabila mereka rajin mengumpulkan rupiah di jalanan dan ada donatur dari pihak terkait. Maka, saya beranggapan terwujudnya pondok pesantren tidak hanya berupa mimpi belaka,” kata Ketua Yayasan Al-Ajyb, Taufan Budi Eka Saputra.

Menurut pengurus Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kalsel ini, impian mendirikan berupa wadah pendidikan bernuansa islami akan segera diraih anak jalanan.

Sebab, saat membentuk Yayasan Majelis Al-Ajyb pada tahun 2012 itulah mekar benih benih harapan, bahwa suatu saat nanti bisa mendirikan pondok pesantren untuk anak anak terlantar di kota berjuluk seribu sungai ini.

“Kami mendirikan Yayasan Al-Ajyb demi kesejahterakan kalangan anak jalanan pada tahun 2012. Bermodal harapan itu, kami yakin akan membangun pondok pesantren untuk mereka di Banjarmasin,” harapnya.

Sebelum mimpi pondok pesantren terwujud, Yayasan Al-Ajyb pun selalu sibuk dengan kegiatan mengajar untuk anak jalanan yang ingin mengedepankan pendidikan. Bahkan, selain memberi pengetahuan umum seperti ilmu matematika dan bahasa, mereka pun belajar agama, berupa mengaji dan salat agar tidak lupa dengan daratan.

“Sekarang enam orang saja tenaga pengajarnya. Namun apabila selesai proses pendidikan, nanti mereka menjadi tenaga pembantu untuk merangkul anak jalanan lainnya. Siklusnya begitu,” jelasnya.

Dia mengharapkan, apabila terwujudnya keinginan mendirikan pondok pesantren, maka Yayasan Al-Ajyb ini akan lebih fokus pada perkembangan ilmu umum dan agama untuk para anak jalanan.

“Jadi di sini akan mendapatkan Ilmu dunia dan juga ilmu akhirat,” pungkasnya kepada Wartawan apahabar.com.

Baca Juga:Kesultanan Banjar, Makmur dan Sejahtera dengan Syariat Islam

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Aprianoor