Demensia

Alzheimer dan Demensia, Nyaris Mirip tapi Sebenarnya Berbeda

Demensia dan alzheimer ternyata berbeda. Tapi keduanya mengalami gejala penurunan daya ingat bagi para lansia.

Ilustrasi Demensia Alzheimer. Foto: Freepik

apahabar.com, JAKARTA - Demensia dan alzheimer ternyata berbeda. Tapi keduanya mengalami gejala penurunan daya ingat bagi para lansia.

Melihat orang tua atau kakek nenek mengalami kehilangan ingatan sangatlah menyedihkan. Namun belum tentu itu adalah tanda-tanda alzheimer.

Kebingungan kognitif bisa menjadi tanda-tanda demensia, yang tidak sama dengan Alzheimer, meskipun banyak orang menganggapnya sama, namun keduanya memiliki perbedaan.

Alzheimer dan demensia adalah dua jenis penyakit degeneratif pada lansia, membuat penderitanya mengalami penurunan daya ingat, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir hingga perubahan perilaku.

Demensia, Istilah Umum untuk Kondisi Lupa Ingatan
Alzheimer dan Demensia, Dua Hal Berbeda yang Berkaitan. Foto: Freepik

Demensia diartikan berbagai kondisi yang berhubungan dengan otak, dimana hilangnya kognitif pada seseorang pada tahapan kehidupan, demensia bukanlah sebuah penyakit, namun sindrom.

Baca Juga: Sering Begadang di Usia Muda? Ancaman Demensia di Depan Mata

"Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap kehidupan, atau karena kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan otak," ujar George Perry, Kepala Ilmuwan dari Konsorium Kesehatan Otak di Universitas Texas, San Antonio, melansir HuffPost.

Menurut Elise Caccappolo, profesor neuropsikologi di Columbia University Medical Center, dalam kelompok ini terdapat Alzheimer, yang menyumbang lebih dari 50% diagnosis demensia. Meskipun begitu, penyebabnya agak sulit untuk ditentukan, namun usia menjadi faktor terbesarnya.

"Faktor Usia menjadi salah satu penyebab Alzheimer di Amerika, sekitar 60%" kata Perry, yang juga seorang Pemimpin Redaksi Journal of Alzheimer's Disease.

Salah satu tanda bahaya terbesar dari Alzheimer adalah kehilangan ingatan jangka pendek, karena penderitanya kesulitan untuk mempelajari informasi dan ingatan baru. Menurut Caccappolo, hal ini menjelaskan bagaimana seorang Alzheimer mungkin dapat mengingat kenangan 50 tahun lalu dibanding masa sekarang.

Tipe-tipe Demensia

Selain Alzheimer, terdapat tiga jenis demensia yang disepakati juga oleh Caccappolo dan Perry.

Baca Juga: Demensia Serang Bruce Willis: Dokter Sarankan Bermain Puzzle dan Bahasa, Kok Bisa?

Di antaranya adalah demensia vaskular, yaitu ketika seseorang mengalami stroke atau diabetes yang mengakibatkan kurangnya oksigen pada otak.

Demensia frontotemporal, suatu kondisi yang menyerang usia 60 tahun ke atas, hampir sama dengan Alzheimer dan menyebabkan hilangnya sel saraf pada otak.

Dan demensia Lewy body (LBD), menyebabkan penurunan drastis pada keterampilan motorik dan daya ingat, penyakit ini cukup sulit didiagnosis karena serupa dengan parkinson atau skizofrenia.

Semua tipe demensia memiliki gejala yang berbeda, namun secara keseluruhan terjadi perubahan suasana hati, perubahan kepribadian, dan penurunan dalam keterampilan kognitif dan motorik.

Faktor Penyebab
Gaya Hidup Sehat Mencegah Demensia. Foto: Moxie Productions/GettyImages

Menurut Perry, sebagian besar penyakit ini bersifat sporadis dan tidak memiliki penyebab. Beberapa orang mungkin memiliki genetik, namun hal tersebut juga masih dalam penelitian dan belum pasti kebenarannya.

"Jika anggota keluarga mengidap salah satu demensia, mungkin akan lebih khawatir dan lebih baik melakukan tes, namun memiliki risiko yang rendah," kata Perry menjelaskan.

Baca Juga: Musisi Legendaris Tony Bennett Meninggal Dunia Akibat Alzheimer

Perry juga menekankan bahwa Alzheimer lebih banyak terjadi pada perempuan, kemungkinan besar karena mereka cenderung hidup lebih lama dibanding pria.

"Prevalensi Alzheimer meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, setelah usia 60 tahun," katanya.

Faktor utama penyebab Alzheimer terjadi adalah gaya hidup, memulai kebiasaan sehat seperti pola makan yang baik, olahraga yang tepat menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko, dan mengobati Alzheimer serta demensia lainnya.