Kalsel

Alumni Gowa di Banjarmasin Barat Dijemput Paksa Aparat

apahabar.com, BANJARMASIN – AS, seorang pria di Kecamatan Banjarmasin Barat dijemput paksa oleh Polisi dan TNI,…

Aparat gabungan menjemput salah satu alumni Gowa di Banjarmasin Barat, Sabtu (11/4). Foto-Istimewa.

apahabar.com, BANJARMASIN – AS, seorang pria di Kecamatan Banjarmasin Barat dijemput paksa oleh Polisi dan TNI, Sabtu (11/4).

Sebelumnya AS dikategorikan aparat sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19. Menyusul riwayat pernah bepergian ke Gowa, Sulawesi Selatan, dalam rangka mengikuti kegiatan keagamaan.

Sudah dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, AS malah masih beraktivitas di luar rumah. Alasannya demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

“Maka kita jemput agar ia melakukan pemeriksaan ulang terkait perkembangan kesehatannya dan penempatan isolasi diri di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin,” kata Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Mars Suryo Kartiko melalui Kanit Binmas, Iptu Asmuri, Sabtu (11/4) siang.

Saat penjemputan, kata Mars, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.

AS pun dijemput dengan alat pelindung diri yang sesuai dengan SOP dari Dinas Kesehatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, AS kembali diantar kembali oleh Bhabinkamtibmas Polsek Banjarmasin Barat ke rumah dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

“Hasil pemeriksaan akan keluar sekitar 3 hari,” ujar Kanit.

Selama melakukan isolasi mandiri, AS akan diawasi oleh pihak Kelurahan, Satgas Covid-19, Polsek Banjarmasin Barat dan Koramil 1007-03/Banjarmasin BArat Tengah (BBT).

Selain itu, mereka juga memberikan sembako untuk keluarga AS selama dalam masa isolasi di rumah sakit.

Diharapkan kepada para dermawan yang murah hati juga ikut berpartisipasi membantu keluarga AS selama masa isolasi.

Karena sangat tidak adil jika memerintahkan isolasi, tapi tidak ada sumbangan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan (P3) Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi mengutarakan bahwa AS masih dikategorikan sebagai orang dalam resiko (ODR).

“Semua yang positif berada dalam pengawasan kami dan diisolasi di rumah sakit. Sementara dia (AS) belum terdaftar dan disarankan isolasi mandiri di rumah,” tuturnya.

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin