Hot Borneo

Alot, Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM Geruduk Gedung DPRD Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Kenaikan harga BBM menimbulkan sejumlah aksi di Kalsel. Termasuk demonstrasi mahasiswa di Banjarbaru,…

Demo Mahasiswa Banjarbaru tolak kenaikan harga BBM, Rabu (7/9). Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU – Kenaikan harga BBM menimbulkan sejumlah aksi di Kalsel. Termasuk demonstrasi mahasiswa di Banjarbaru, Rabu (7/9).

Ratusan mahasiswa yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa Banjarbaru mendatangi Gedung DPRD Banjarbaru, menolak kenaikan harga BBM.

Mereka menyuarakan keresahan, terkait kebijakan pemerintah yang dinilai meraka tak pro rakyat kecil. Pasalnya kenaikan BBM berdampak pada harga lainnya.

Koordinator Aksi Muhammad Azriel Fakhrezi mengeaskan demo ini untuk menyuarakan keresahan masyarakat di Banjarbaru.

Sebagai perwakilan masyarakat Banjarbaru dan Kalsel pada umumnya, pihaknya tegas menolak kenaikan harga BBM subsidi dan tarif dasar listrik.

“Kami harapkan aspirasi yang kami sampaikan didengar oleh wakil rakyat," katanya.

Mereka juga berharap Pemkot dan anggota DPRD Banjarbaru bisa mendengarkan dan menyalurkan aspirasi mereka ini. Sehingga bisa disampaikan ke pemerintah pusat.

Demo mahasiswa yang berlangsung sejak pagi, cukup alot. Pasalnya, massa sempat memaksa masuk ke gedung DPRD Banjarbaru.

Namun keinginan mahasiswa diadang petugas keamanan dari Polres Banjarbaru yang membuat pagar betis. Aksi dorong pun tak terelakan.

“Ada apa dengan DPRD, rakyatnya sendiri tidak bisa masuk. Kami disirih menunggu ber jam-jam,” katanya.

Mereka hanya ingin bertemu langsung dengan Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah, namun hanya ada anggota dewan Iriansyah Ganie menghadapi.

Ia mengungkapkan, Ketua DPRD Banjarbaru sedang tidak berada di tempat.

Namun belakangan, mahasiswa berhasil bertemu Fadliansyah, tetapi harus menunggu 2,5 jam. Ketua DPRD Banjarbaru itu datang terlambat, sekira pukul 11.15 Wita.

Saat ini tengah berlangsung jumpa pers oleh Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah menanggapi tuntutan para mahasiswa. Sementara, ratusan mahasiswa sudah bubar.