News

Aliran Listrik ke Chernobyl Terputus, Ukraina Ingatkan Bahaya Kebocoran Nuklir

apahabar.com, KIEV – Aliran daya ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl telah terputus pada Rabu (9/3/2022), demikian dilaporkan…

Oleh Syarif
Pemandangan dari sarkofagus yang menyelimuti reaktor keempat yang bocor di PLTN Chernobyl, Ukraina, 22 November 2018. Foto-Reuters

apahabar.com, KIEV- Aliran daya ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)Chernobyltelah terputus pada Rabu (9/3/2022), demikian dilaporkan otoritas Ukraina, memunculkan kekhawatiran terjadinya kebocoran radiasi.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan militer Rusia untuk segera melakukan gencatan senjata untuk memungkinkan perbaikan pada saluran listrik ke PLTN Chernobyl. Kuleba mengatakan bahwa kebocoran radiasi akan terjadi jika pemadaman listrik berlanjut.

"Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chernobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi," kata Kuleba dalam cuitan di Twitter sebagaimana dilansirReuters.

Namun, badan pengawas nuklir PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA) mengatakan bahwa ada cukup air di kolam limbah bahan bakar agar batang bahan bakar cukup dingin untuk menghindari bencana.

Meski begitu, IAEA pada Selasa (8/3/2022) memperingatkan bahwa sistem yang memantau material nuklir di fasilitas limbah nuklir Chernobyl telah berhenti mengirimkan data.

Kementerian pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina menyerang saluran listrik dan gardu yang memasok PLTN Chernobyl dalam apa yang dikatakan sebagai “provokasi berbahaya”, demikian dilaporkan kantor berita RusiaInterfax.

Lansir dari Okezone, pasukan Rusia menguasai Chernobyl pada 25 Februari, beberapa jam setelah memulai apa yang disebut sebagai "operasi militer khusus" ke Ukraina. PLTN tersebut kini berada di bawah pengawasan militer Rusia, selain PLTN Zaphorozhzhia yang juga telah dikuasai pekan lalu.